Polisi Benarkan Hidup Mewah Sosialita Annisa Rama Dewi Hasil TPPO

Bangka Belitung

Polisi Benarkan Hidup Mewah Sosialita Annisa Rama Dewi Hasil TPPO

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Senin, 04 Sep 2023 20:59 WIB
Penampakan sosialita Annisa Rama Dewi yang ditangkap menjadi muncikari
Foto: Dok Polda Babel
Pangkalpinang -

Sosialita Pangkalpinang, Annisa Rama Dewi (22) disebut hidup mewah dari hasil tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Hal itu dibenarkan oleh polisi usai berhasil mengungkap bisnis prostitusi yang dilakukan Nisa.

"Hasil iya (dari prostitusi)," kata Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Jojo Sutarjo dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (4/9/2023).

Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Jojo SutarjoKabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Jojo Sutarjo Foto: Deni Wahyono/detikcom

Seperti diketahui, Nisa aktif di Instagram dan TikTok. Ia kerap mengunggah foto dan video yang menunjukkan kegiatannya jalan-jalan ke tempat mewah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nisa memiliki akun Instagram @annisaramadewi dengan follower sebanyak 26,6 ribu. Sementara di TikTok, ia menggunakan nama akun @annisa_rd10 dengan display name annisaramadewi. Di TikTok, ia memiliki 106 ribu pengikut.

Informasi yang dihimpun detikSumbagsel, Nisa sudah menekuni bisnis prostitusi selama setahun terakhir. Namun untuk kejelasan berapa lama Nisa sudah bermain dalam bisnis ini, polisi belum memastikan.

ADVERTISEMENT

"Untuk sementara masih pendalaman (berapa lama kegiatan prostitusi). Termasuk pemeriksaan saksi-saksi lainnya," katanya.

Sejauh ini, baru 2 korban yang terungkap. Kedua korban diamankan di sebuah hotel di Kabupaten Bangka Tengah. Menurut Jojo, hanya satu dari dua korban itu yang mengenal Nisa secara langsung. Korban ini adalah teman Nisa sendiri.

"Satu yang kenal (tersangka). Yang satunya lagi tidak mengenal langsung," jelasnya.

Selain itu, Jojo tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada tersangka lain dalam kasus ini. "Sekarang masih dalam hal menggali keterangan saksi-saksi lain. Di mana tidak menutup kemungkinan berkembang ke pelaku yang lain," sambungnya.




(des/mud)


Hide Ads