Polisi mengungkap Angga (24) pembunuh Sindy (26) sempat menuliskan pesan untuk mengelabui polisi dan warga agar istri sirinya itu dianggap sebagai korban pemerkosaan. Pesan itu dituliskan di atas triplek tak jauh dari jasad korban ditemukan di area perkebunan Desa Salam Buku, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin.
Dilihat detikSumbagsel, Minggu (3/9/2023), pesan itu berisi untuk menguatkan bahwa Sindy sebelum meninggal sempat bertemu dengan seorang pria. Pesan itu ditulis di atas triplek menggunakan alat tulis diduga arang.
"Kalu adek gak mau tempat Pak De, tunggu di pondok. Abang pagi pulang. Senter di kasur," isi pesan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto mengatakan pesan itu dibuat oleh Angga usai menghabisi nyawa istri sirinya pada Minggu (27/8/2023).
"Isinya untuk menguatkan bahwa (istrinya) korban pemerkosaan. Pesannya lokasi suatu tempat dan ada senter di gubuk," kata Ruri kepada detikSumbgsel, Minggu (3/9/2023).
Selain pesan itu, sebelumnya polisi mengungkap bahwa alat vital korban dilukai menggunakan pisau oleh pelaku. Berdasarkan pemeriksaan sementara dari dokter forensik memang ditemukan adanya luka di area kemaluan korban.
"Pisau digunakan untuk merusak organ vital korban, dengan maksud menggambarkan bahwa terjadi tindak pidana atau korban pemerkosaan," ujar Ruri
Tak sampai di situ, pelaku juga melucuti pakaian korban sehingga tampak korban ditemukan warga dalam keadaan tanpa busana pada hari kejadian Minggu (27/8). Hal ini untuk mendukung alibi kejadian pemerkosaan.
"Iya termasuk melucuti pakaian korban untuk alibinya," ujarnya.
Di TKP kedua, tempat ditemukannya korban, polisi menyebut korban dianiaya kembali hingga tewas. Korban diduga meninggal dengan cara dicekik.
"Kami tengah menunggu hasil forensik apa benar penyebab kematiannya ada penganiayaan di tenggorokannya (korban) dengan cara mencekik," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap pembunuh Sindy yang ditemukan tewas mengenaskan di perkebunan Desa Salam Buku, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin pada Kamis (31/8), dibunuh oleh suaminya Angga. Polisi telah menetapakan Angga sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.
Motif pembunuhan itu didasari cemburu yang berujung cekcok. Sindy disebut tak mau dinasehati oleh Angga. Hingga akhirnya, Angga naik pitam untuk membunuh Sindy. Sadisnya penganiayaan itu sempat dilihat oleh anak mereka.
(bpa/bpa)