Polisi menangkap Epri Yongki alias Ahong (21), satu dari tiga pelaku begal berjimat yang bacok wanita di Palembang, Sumatera Selatan. Ahong mengaku jimat berupa tali pocong dan tanah kuburan itu pemberian sang nenek untuk keselamatan.
"Saya dapat jimat itu dari nenek. Kata nenek dipegang saja, untuk keselamatan katanya," ungkap Ahong ditemui detikSumbagsel di Mapolda Sumsel, Jumat (1/8/2023).
Menurut Ahong, sebanyak lebih dari tiga kali melakukan aksi begal sadis melukai korbannya, termasuk Yunita (35) yang luka robek menganga di tangan baru-baru ini, ia selalu memakai jimat tersebut saat beraksi dililitkan di pinggang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, setiap kali aku pergi (membegal) yak beginilah (pakai jimat). Sudah sering (begal), lebih dari tiga kali. Seingat saya tiga lokasi terakhir itu di Simpang Sukawinatan, Talang Keramat dan Simpang BLK," kata Ahong.
Ahong juga mengakui, setiap beraksi membegal ia selalu membawa celurit tajam dan motor milik kakak kandungnya, karena ia sendiri tak memiliki motor. Motor jenis scoppy tersebut juga sudah diamankan polisi.
Saat kejadian, Ahong bertugas membacok Yunita pakai celurit di bagian tangan. Namun Ahong membantah tudingan yang menyebut jika ia juga membacok Yunita di bagian kepala. Saat kejadian, Ahong dan dua rekannya tak sempat mengambil motor Yunita, karena Yunita melawan dan berteriak saat kejadian.
"Iya, selalu pakai motor itu, celurit itu juga. Itu motor ayuk (kakak), kalau celurit itu punya AG (DPO). Dia (Yunita) saya bacok itu di bagian tangan, tidak di kepala. Motornya tak sempat diambil, karena korban melawan, teriak dan langsung kabur," katanya.
Diketahui, Ahong ditangkap usai aksi begalnya terhadap penjual tahu bernama Yunita (35), di Palembang, viral di media sosial. Ahong pun berhasil ditangkap tak sampai 1x24 jam setelah kejadian.
Ahong merupakan eksekutor yang membacok tangan Yunita hingga robek menganga. Dia residivis banyak kasus dan kerap memakai jimat saat melakukan aksi kejahatan.
"Iya benar, pelaku begal tersebut sudah kita tangkap. Ditangkap oleh anggota Unit II (dua) Jatanras dipimpin Kanit Kompol Bachtiar," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (31/8/2023).
(mud/mud)