Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba Beri Kesaksian soal Bandar ke Polresta

Jambi

Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba Beri Kesaksian soal Bandar ke Polresta

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 24 Agu 2023 18:44 WIB
Emak-emak gerebek basecamp narkoba di eks lokalisasi Pucuk, Kota Jambi datangi Polresta Jambi beri kesaksian soal bandar narkoba.
Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Jambi -

Belasan emak-emak yang pernah menggerebek basecamp narkoba di eks Lokalisasi Pucuk, RT 5 Kelurahan Rawasari, Kota Jambi mendatangi Polresta Jambi hari ini, Kamis (24/8/2023). Kedatangan mereka guna melapor dan memberi kesaksian soal dugaan bandar narkoba yang masih berkeliaran di kampung mereka.

Emak-emak tersebut datang ke Polresta Jambi sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (24/8/2023). Mereka masuk satu persatu ke ruang Satresnarkoba Polresta Jambi untuk dimintai keterangan soal ancaman dari orang yang diduga bandar tersebut.

"Dalam rangka beri kesaksian basecamp yang sudah tutup. Dimintai keterangan terkait soal pengancaman," kata Wati, salah seorang emak-emak Kelurahan Rawasari di Polresta Jambi (24/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wati mengungkapkan bahwa ancaman itu buntut aksi emak-emak yang mengobrak-abrik basecamp narkoba di kampung mereka. Bahkan, pria berinisial D itu disebut-sebut kerap mengumpat emak-emak dengan perkataan kotor.

"Sesudah basecamp tutup 2 hari (ada ancaman). Setelah itu, (sejak) 4 hari yang lalu dia mengeluarkan kata-kata kotor setiap ketemu saya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga membeberkan soal adanya salah satu emak yang rumahnya pernah dilempar kotoran manusia. Peristiwa itu terjadi pasca penggerebekan basecamp narkoba tersebut.

"Tetangga saya juga ada yang dilempari tahi (kotoran manusia). Kalau soal itu (pelaku yang melempar kotoran) saya tidak tahu, tapi ya itu kok semenjak basecamp tutup ada kejadian seperti itu. Selama ini tidak ada seperti itu," tambahnya.

Wati menyebut, kedatangannya ke Mapolresta kali ini untuk memberi kesaksian soal D yang disebut sebagai bandar narkoba. Ia berharap pria berinisial D tersebut dapat ditangkap polisi karena sudah meresahkan. Mereka khawatir, D tidak hanya beri ancaman verbal ke warga. Tidak menutup kemungkinan oknum tersebut dapat membuka kembali basecamp di sana.

"Saya minta D ini ditangkap. Dia ini sudah meresahkan. Itu dia (dugaan) wakil dari bos (bandar narkoba)," ujarnya.

Sejak adanya penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu, kata Wati, tidak terlihat lagi adanya aktivitas peredaran narkoba di kampung mereka.

"Enggak (ada aktivitas). Sudah tutup masih disegel polisi (basecamp narkoba)," tuturnya.

Sementara itu, Didin selaku Sekretaris RT 5 Kelurahan Rawasari mengatakan warga yang datang untuk memberikan kesaksian berjumlah 15 orang.

"Keterangan itu soal saksi saksi waktu kejadian penggerebekan. Yang ditanya soal barang bukti alat isap sabu, plastik bening, dan uang," tandasnya.




(des/mud)


Hide Ads