Emak-emak yang pernah menggerebek basecamp narkoba di eks lokalisasi Pucuk, RT 5 Rawasari, Kota Jambi kini merasa terancam dengan keberadaan oknum diduga bandar narkoba yang masih berkeliaran. Orang yang disebut-sebut sebagai bandar narkoba itu mengintimidasi emak-emak tersebut.
Wati, salah satu emak-emak di RT 5 Rawasari mengatakan bahwa pria berinisial D yang disebut sebagai bandar itu masih berkeliaran dan sering lewat di sana. Bahka pria tersebut kerap melontarkan kata-kata kotor kepada emak-emak tersebut
"Didatangi nggak, tapi pas ketemu dengan saya di jalan diumpat. Apa salah saya? Pernah ketemu di gang yang ancam, kata dia, 'Apa salah aku sama, Mbak? Hancur-hancurin basecamp'," kata Wati, Rabu (23/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wati menambahkan, intimidasi itu tidak hanya dialami dirinya, tapi juga ke emak-emak lain. Warga berharap polisi segera menangkap bandar tersebut.
"Harapan saya, ya kami pengen dia ditangkap. Penjarain. Dia itu bandar setahu saya. Dan setahu kami hampir setahun (beroperasi di kampung)," ujarnya.
Sementara itu emak-emak lain yang bernama Siti mengatakan bahwa sejak penggerebekan basecamp oleh emak-emak, aktivitas pemakai narkoba tidak terlihat lagi. Basecamp yang pernah digerebek tampak sepi.
"Dulu rame di sini (pemakai narkoba), mobil, motor berjejer-jejer. Masih budak (anak) lajang-lajang gitu juga. Pokoknya rame terus," sebutnya.
Sejak adanya aksi emak-emak itu, ia merasa aman dan senang karena aktivitas tersebut sudah berkurang.
"Kami kan punya banyak anak juga. Kan kalo bersih kan senang. Itu aja intinya. Lebih bagus malah. Memang kemarin emak-emak yang bergerak, ya tapi itu langsung tuntas tidak ada lagi," tambahnya.
Wakapolresta Jambi AKBP Ruli Ady Yunianto mengatakan, informasi peredaran narkoba maupun orang-orang yang diduga menjadi bandar narkoba dapat segera dilaporkan ke Posko Pengaduan yang telah dibentuk di eks lokalisasi tersebut.
"Ya silakan disampaikan nanti ditindak oleh Kasat Narkoba. Informasi apapun, dan tugas Kasat Narkoba untuk memberantasnya. Siapa pun itu tangkap!" tegasnya.
Terkait dugaan bandar yang disebut warga mengancam-ancam, kata Ruli, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Ya masih dalam penyelidikan. Kalau ada, dampingi (warga) dan tangkap (bandar). Kalau kita kan perlu bukti-bukti, kalau ada saksi warga yang melihat nggak apa-apa sebagai saksi nantinya," pungkasnya.
(des/ras)