Keluarga Redho Tri Agustian (20), korban mutilasi di Sleman, Jogjakarta, akhirnya bisa memakamkan putra mereka dengan layak di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Butuh proses cukup panjang dan melelahkan hingga jenazah Redho tiba di peristirahatan terakhir.
Jenazah Redho pertama kali ditemukan di Turi, Sleman, Jogjakarta pada Rabu, 12 Juli 2023. Kondisinya tidak utuh. Potongan tubuhnya tercecer di beberapa lokasi.
Dilansir detikJateng, yang pertama kali ditemukan adalah bagian tangan dan kaki. Kemudian bagian kepalanya ditemukan pada Sabtu, 15 Juli 2023, terkubur di dekat sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan jasadnya sempat menghebohkan warga Jogjakarta. Sebab, penemuan itu bersamaan dengan laporan hilangnya Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY. Kakak Redho yang juga tinggal di Jogja melaporkan kehilangan adiknya sejak Selasa, 11 Juli 2023.
Tak berselang lama, kedua pelaku mutilasi yakni W (28) dan RD (39) ditangkap di Bogor, Jawa Barat pada 15 Juli. Keduanya mengaku sengaja memutilasi Redho setelah korban tewas karena aktivitas kekerasan tak wajar.
Polda DIY kemudian mengidentifikasi korban sebagai R. Saat itu belum dipastikan bahwa R adalah Redho. Namun keluarga di Pangkalpinang sudah dihubungi. Keluarga terus berkomunikasi dengan Polda DIY melalui kakak Redho yang ada di Jogja.
"Tim menemukan identitas korban. Identitas korban tersebut atas nama inisial R," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi dilansir detikJateng pada Minggu, 16 Juli 2023.
Kemudian pada Selasa, 18 Juli 2023 atau seminggu sejak Redho hilang, orang tua Redho menjalani tes DNA. Tes DNA difasilitasi Polda Bangka Belitung. Sampel DNA Abdullah dan Yana, orang tua Redho, kemudian dikirim ke Jogja dan tiba pada Kamis, 20 Juli 2023.
"Sudah tes DNA (ayah dan Ibu Redho), Selasa pukul 11.00 WIB. Mereka (yang ambil tes DNA) dari Polda Babel. Mungkin saat ini (sampel) sudah sampai Jogja karena sudah dua hari," kata paman Redho, Majid, kepada detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Sembari menunggu hasil, Abdullah telah memesan makam untuk anak bungsunya itu di TPU Ampui, Pangkalpinang. Keluarga ingin Redho dikubur di sebelah neneknya.
Setelah menunggu sekitar 13 hari, Polda DIY mengumumkan pada 31 Juli 2023 bahwa DNA korban R dengan DNA Abdullah dan Yana cocok. Dengan demikian, sudah dipastikan bahwa korban mutilasi itu adalah Redho.
Meski sudah terkonfirmasi, jenazah Redho tak bisa langsung dipulangkan hari itu juga. Polda DIY harus melakukan pemberkasan dulu. Keluarga sendiri berharap jenazahnya paling lambat tiba di Pangkalpinang pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Jenazah akhirnya diterbangkan dari Jogja ke Jakarta pada Jumat sore pukul 17.00 WIB. Sempat diinapkan semalam di Jakarta dan baru dikirim ke Pangkalpinang pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Jenazah tiba di rumah pukul 12.30 WIB.
Setelah hampir satu bulan, akhirnya Redho tiba di peristirahatan terakhir di kampung halaman. Namun, keluarga berharap proses hukum tetap berjalan seadil-adilnya dan pelaku mendapat hukuman setimpal.
(des/des)