Motif Pengurus Masjid dan Muazin Duel saat Salat Berjemaah

Sumatera Selatan

Motif Pengurus Masjid dan Muazin Duel saat Salat Berjemaah

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Kamis, 03 Agu 2023 15:20 WIB
Ilustrasi Salat
Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull
Ogan Ilir -

Heri, warga yang dihantam parang dalam duel di masjid di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ternyata merupakan ketua pengurus masjid tersebut. Sedangkan M, pelaku yang menghantamnya, merupakan seorang muazin.

Duel ini terjadi saat salat maghrib berjemaah di masjid tersebut, Senin (31/7/2023) lalu sekitar pukul 18.45 WIB. Kejadiannya di Masjid Ar Rasyid, Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.

"Jadi sebenarnya perlu kita luruskan, ini ada kesalahpahaman. Mereka ini kan berteman, sama-sama sering di masjid. Si Heri ini ketua masjid. Nah si M itu rekannya, yang azan sebelum kejadian (duel) itu," terang Kades Tanjung Pering, Agus Salim kepada detikSumbagsel, Kamis (3/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu, katanya, bermula saat para jemaah hendak menunaikan salat maghrib di masjid. Sebelum salat, M sempat mengumandangkan azan. Setelah itu, M meminta Heri menjadi imam.

"Karena Heri ini memang sering jadi imam di masjid itu, setelah mengumandangkan azan, M ini menyuruh Heri untuk maju ke bagian depan untuk menjadi imam salat," katanya.

ADVERTISEMENT

Namun, saat itu Heri tak mau menjadi imam dan menolak permintaan M. Heri menyuruh orang lain yang tidak disukai M untuk menjadi imam.

"M ini tak terima karena Heri menyuruh orang yang tak disenanginya jadi imam. Lalu mereka ini saling tatap. M merasa dipelototi oleh Heri, padahal cara Heri melihatnya memang selama ini seperti itu," lanjut Agus.

Saat salat berlangsung, keduanya masih saling tatap. Lalu mereka terlibat cekcok mulut hingga berujung duel. Aksi mereka menyebabkan salat maghrib berjemaah warga di sana batal.

"Melihat semua jemaah salatnya batal, M ini lari pulang ke rumahnya dan mengambil parang. Saat kembali ke masjid, M marah-marah lagi ke Heri sambil bawa parang. M langsung memukul pakai parang yang masih dalam sarung itu di bagian belakang badan Heri. Mereka langsung kita pisahkan," kata Agus.

Agus selaku kades bersama warga yang lain pun berusaha memediasi mereka. Namun, mediasi gagal lantaran Heri tak hadir. M sempat mencurahkan kekesalannya, yang ternyata memang sudah lama resah dan kesal pada Heri.

M menilai, kepengurusan masjid yang diketuai Heri selama ini tidak transparan. M juga mengaku kecewa karena Heri sengaja menyuruh orang yang tak disukainya untuk memimpin salat berjemaah sebelum kejadian duel itu.

Setelah kejadian itu, M pulang ke rumah. Di sisi lain, Heri ternyata melapor ke polisi. Kades Agus mengaku tak mengetahui keberadaan M hingga kini. Ia menduga M kabur karena tahu dirinya dilaporkan ke polisi oleh Heri. Agus pun berharap keduanya dapat berdamai saja.

"Kita tak tahu ya ke mana dia (M) pergi. Sebenarnya harapan kita mereka itu damai sajalah, karena mereka ini kan teman. Kalau M memang mau membunuh Heri, saya rasa saat itu pasti M sudah nyabut parang itu dari sarungnya. Lah ini kami lihat sendiri kalau dia itu cuma mukul biasa, seperti orang yang sedang kesal saja," jelas Agus.




(des/nkm)


Hide Ads