Polisi menangkap Alex Surohman warga RT 25 Mendahara Ilir, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang merampok dan menganiaya tetangganya hingga tewas. Pelaku ternyata sempat ikut mengevakuasi hingga menguburkan korban.
Kapolres Tanjabtim AKBP Heri Supriawan menjelaskan setelah aksi merampok tetangganya itu, Alex sempat membantu proses evakuasi korban di bawah rumah panggung. Bahkan, pelaku juga ikut mengangkat korban yang sudah meninggal akibat aksi sadisnya tersebut.
"Tersangka berpura-pura membantu mengangkat korban dari bawah rumah menuju depan rumah," kata Heri, Rabu (2/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai membantu proses evakuasi, jasad korban dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan. Pelaku bahkan ikut takziah ke rumah korban.
"Selanjutnya tersangka juga ikut membantu menguburkan korban," ujarnya.
Kemudian, keesokan harinya pelaku menjual perhiasan emas yang dirampas dari tubuh korban seperti cincin, kalung dan gelang. Setelah terjual, uang tersebut digunakan untuk ongkos melarikan diri.
"Pada tanggal 24 Juli 2023 (dua hari setelah kejadian), pelaku berangkat ke Batam untuk melarikan diri," sebutnya.
Pada Sabtu (29/7) pelaku berhasil ditangkap di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pelaku dilumpuhkan polisi karena melakukan perlawanan. Pelaku langsung dibawa ke Polres Tanjabtim untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti apa kronologi perampokan sadis itu, simak halaman selanjutnya...
Kronologi Perampokan
Heri menjelaskan sebelum perampokan pada Sabtu (22/7) itu, pelaku rupanya sudah 3 hari mengintai rumah korban. Pelaku mencari kesempatan untuk beraksi mencuri di rumah korban.
Sekira pukul 07.30 WIB, pelaku melihat rumah korban dalam keadaan kosong. Ia kemudian beraksi untuk masuk ke rumah korban.
"Tersangka ini sempat melihat korban pergi ke pasar. Terus dia juga mengetahui suami tersangka pergi ke kebun setiap pagi dan anak korban sedang sekolah," ujarnya.
Melihat ada kesempatan itu, pelaku kemudian masuk ke rumah korban dari pintu samping yang kebetulan tidak terkunci. Saat mulai melangkahkan kakinya masuk ke rumah korban, tiba-tiba pelaku terkejut karena aksinya kepergok oleh korban.
"Tersangka panik dan turun dari dapur rumah korban, lalu melihat ada sebuah balok kayu di dekat tangga. Kemudian memukulkan balok kayu itu kepada korban," jelasnya.
Akibat pukulan itu, kata Heri, korban tersungkur dengan kondisi luka berdarah di bagian kepala dan leher. Pelaku memukul sebanyak dua kali, ke arah leher bagian depan dan leher bagian belakang.
Tak sampai di situ saja, pelaku juga menyeret korban ke arah toilet rumahnya. Lalu mengikat leher korban dengan kain serbet hingga korban lemas dan tak bergerak lagi.
"Melihat korban tak berdaya, tersangka mengambil perhiasan di tubuh korban," sebutnya.
Setelah mengambil perhiasan korban, kata Heri, pelaku sempat mengelap lantai rumah yang berceceran darah menggunakan serbet yang diikat di leher korban. Kesadisan pelaku pun berlanjut, dengan menjatuhkan korban ke bawah rumah panggungnya. Lalu menyeret korban hingga melewati dua rumah dan meninggalkan korban.
"Sekira pukul 10.00 WIB, pelaku kembali mendatangi korban untuk memastikan apakah korban masih hidup. Lalu, pelaku mencekik korban hingga meninggal dunia," tutur Heri.