.webp)
Polisi mengamankan 7 orang berandalan remaja bermotor yang akan melakukan tawuran di kawasan Kuburan Cina, Kota Jambi. Dua bilah golok panjang turut diamankan dari para remaja tersebut.
Kapolsek Telanaipura AKP Harefa mengungkap, penangkapan para remaja itu berawal dari informasi adanya tawuran yang akan dilakukan remaja kelompok Murni dan kelompok Jelutung. Polisi pun melakukan patroli di sepanjang ruas jalan di Kota Jambi.
Saat di kawasan Kuburan Cina sekira pukul 02.00 WIB dini hari tadi, polisi melihat ada sekelompok remaja dengan membawa senjata tajam. Kemudian dilakukan pengejaran dan penangkapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar, tadi malam ada 7 orang yang diamankan oleh tim Patroli Serigala Kota, Samapta Polresta Jambi, dan Polsek Telanaipura," kata Harefa, Minggu (30/7/2023).
Melihat kedatangan petugas, para remaja itu kocar-kacir. Mereka berlari ke berbagai arah, hingga ada yang ke semak-semak untuk bersembunyi.
Ketujuh remaja itu diamankan polisi dari dua lokasi berbeda. Di depan Kuburan Cina ada 4 remaja yang diamankan, yakni RI (14), DT (19), (SK (17), dan WA (18). Sementara lokasi lain di Lorong Nusa Indah, ada 3 orang, yakni MF (17), RD (19), dan MR (14).
"Kelompok yang ditangkap adalah kelompok remaja yang akan melakukan tawuran, sebagian ikut-ikutan saja. Rencana tawuran adalah dari kelompok Murni dengan kelompok Royal Jelutung," ujar Harefa.
Dari hasil penangkapan, petugas turut mengamankan 2 bilah golok panjang. Selain itu juga diamankan 2 unit sepeda motor yang akan dikenakan sanksi tilang.
"Dua bilah golok panjang dibuang ke semak belukar serta diamankan juga dua unit sepeda motor oleh patroli Samapta Polresta Jambi," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Harefa, satu remaja berinisal RD yang diamankan merupakan DPO yang sebelumnya melakukan tawuran di UIN STS Jambi yang ditangani Polresta Jambi beberapa waktu lalu. RD dilimpahkan ke Polresta Jambi untuk penyidikan lebih lanjut.
"Untuk terhadap 6 orang remaja lainnya akan dikembalikan kepada orang tuanya, dengan syarat menghadirkan orang tua, menghadirkan guru dan kepala sekolah masing-masing, menghadirkan pemerintah kelurahan dan kecamatan sesuai domisili, dan membuat surat penyataan," tutupnya.
(des/des)
