Tak Hanya Curi BBM, Pecatan Polisi di Bangka Juga Edarkan Uang Palsu

Bangka Belitung

Tak Hanya Curi BBM, Pecatan Polisi di Bangka Juga Edarkan Uang Palsu

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Sabtu, 29 Jul 2023 19:11 WIB
Pria kepergok curi BBM ngaku anggota krimsus ternyata pecatan polisi
Pelaku pecatan polisi saat diamankan Polres Bangka Barat (Foto: Dok Polres Bangka Barat)
Pangkalpinang -

Hady Sachbandi atau Hadi Uban (38), pecatan polisi yang kepergok curi BBM Pertalite 40 liter kembali harus berurusan dengan pihak berwajib. Hadi Uban kini diduga mengedarkan uang palsu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, Hadi Uban dipecat karena terlibat kasus narkoba. Namanya kembali mencuat ke publik setelah mencuri BBM di toko kelontong di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, lalu videonya viral di media sosial.

Dalam aksinya itu Hadi mengaku anggota dari 'Krimsus'. Setelah viral pelaku diringkus di rumah kontrakannya di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu (26/7/2023) pukul 19.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkat cerita, korban dan pelaku ditemukan dan keduanya bersepakat berdamai. Namun sayang, Hadi tak bisa melenggang bebas.

Usut punya usut Hadi merupakan buruan polisi kasus pengedaran uang palsu yang terjadi di Desa Puding Besar, Kabupaten Bangka. Tepatnya di toko kelontong milik warga bernama Nasirudin.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Puding Besar, Iptu Haris Dianto Tampubolon mengatakan pelaku sudah sangat meresahkan masyarkat terutama pemilik toko-toko kelontong. Dia juga menyebut untuk TKP pencurian BBM ada beberapa lokasi, termasuk di Belinyu.

Hanya saja sebagian besar korban tidak mau melapor ke polisi. Di Puding Besar Hadi dilaporkan kasus mengedarkan uang palsu.

"Dia mengedarkan uang palsu sebesar Rp 1,4 juta di toko Nasirudin," kata Haris Dianto Tampubolon kepada detikSumbagsel, Sabtu (29/7/2023).

Modus pelaku adalah membeli BBM pertalite sebanyak 120 liter di toko Nasirudin dengan rincian 6 jeriken. Saat itu pelaku kembali mengaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Polsek Muntok, Bangka Barat.

"Kejadiannya, Minggu (25/6) pukul 09.00 WIB. Menurut keterangan korban, pelaku datang untuk membeli pertalite dan mengaku anggota polisi dengan nama Erlan," tegas Kapolsek.

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku pernah menolong korban saat BBM korban kering. Aksi tersebut dilakukan pelaku, agar membuat korban terkecoh.

"Bilang mau beli BBM. Karena jumlahnya banyak, pelaku pun meminta korban menemani ke ATM untuk mengambil uang yang harus dibayar," jelas Iptu Haris.

Lalu, pelaku masuk ke ATM BRI dan korban menunggu di mobil. Setelah diberikan uang korban merasa janggal diduga uang palsu. Kemudian korban meminta satpam yang bekerja di ATM tersebut memeriksa uang, hasilnya uang tersebut asli.

"Pelaku ini menggunakan tas, uang yang ditunjukan ke satpam uang asli. Diduga saat akan dikasih ke korban, pelaku ini kembali menukar uang palsu," ungkapnya.

Kemudian korban pun diantar pulang oleh pelaku, dan diberi uang Rp 1,4 juta untuk membayar BBM yang dibeli. Setiba di rumah korban yang masih curiga, menunjukkan uang tersebut kepada istri dan temannya.

"Mereka berdua curiga bahwa uang tersebut palsu, namun saat mau menghampiri pelaku sudah melarikan diri. Korban pun langsung melapor ke Polsek," tegasnya.

"Kasusnya dilimpahkan ke Polres Bangka. Infonya sudah ditetapkan tersangka, silahkan konfirmasi langsung ke Polres," tambahnya.

DetikSumbagsel telah meminta keterangan ke Kapolres Bangka, AKBP Taufik Noor Isya termasuk ke Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Rene Zakharia. Namun keduanya belum merespon.

Polisi juga menyita uang palsu dan mobil pelaku dengan plat polisi palsu. Atas perbuatannya, eks polisi itu ditahan di Polres Bangka, Bangka Belitung, guna penyidikan lebih lanjut.




(ras/ras)


Hide Ads