Suhaibi tewas dengan luka tusukan di lehernya. Dia tewas setelah dibunuh oleh ayah dan kakak kandungnya usai mengamuk dan menyerang keluarganya.
Peristiwa berdarah itu terjadi di rumahnya di Kampung Ampai, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung pada Minggu (23/7/2023) lalu.
SR ayah korban mengakui perbuatan tersebut. Dia menjelaskan tega membunuh putranya karena kerap mengamuk serta menyerangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena anak itu sudah keterlaluan dan sudah melewati batas. Saya sering dipukul sama dia, pakai bata terus ditendang juga sama dia," ujar SR saat dihadirkan dalam keterangan pers di Mapolres Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023).
Ditanya terkait motif sang anak yang kerap melakukan penyiksaan terhadapnya, SR menjelaskan hal itu dikarenakan sang anak mengkonsumsi sabu.
"Sudah lama begitu, sejak lima tahun lalu. Dia itu nggak sakit, dia ini suka sabu (narkoba)," terangnya.
SR menuturkan, Suhaibi tak hanya mengamuk serta melakukan penyerangan terhadap dia serta keluarganya. Dia juga kerap sering mengamuk ke tetangganya.
"Nggak cuma saya, ibu atau kakaknya. Dia juga kalau sudah sakau sering ngamuk ke tetangga," tandasnya.
Polisi menetapkan SR dan TR yakni ayah dan kakak kandung korban Suhaibi yang tewas di Kampung Ampai, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung. Peristiwa pembunuhan ini dipicu setelah korban menyerang keduanya menggunakan pisau dapur.
Hal itu diutarakan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto dalam konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023).
"Awal peristiwa pembunuhan ini dipicu karena korban mengamuk di rumah orang tuanya, dia (korban) juga membawa pisau. Kemudian kakak korban ini mencoba menenangkannya, namun malah diserang oleh korban," kata dia kepada wartawan.
Dilanjutkan Ino, saat akan diserang oleh korban, kakak kandungnya berlari keluar rumah.
"Kakaknya ini keluar rumah karena korban akan menyerangnya menggunakan pisau. Kemudian ayah mereka ini melihatnya, kemudian mencoba melerai keributan itu. Di sini ayah korban telah mempersiapkan pisau juga yang ditujukan untuk mengantisipasi serangan korban," jelasnya.
Namun, ketika ayah korban mencoba melerai keributan antara kedua anaknya. Ino menyebutkan bahwa ayahnya malah diserang oleh korban.
"Disaat ingin melerai ini, dia (korban) malah menyerang ayahnya, melihat hal itu kakak korban masuk lagi ke dalam rumah dengan tujuan untuk melindungi ayahnya dengan cara memegangi korban. Namun sayang, korban yang terus berontak akhirnya ditusuk pisau yang oleh ayahnya hingga mengenai leher korban," ungkapnya.
(mud/mud)