.webp)
Kejiwaan pelatih paskibra, Martin Hadi Susanto (37), yang memaksa 13 anak didik di paskibra menyodomi dirinya di Muara Enim, Sumatera Selatan telah diperiksa. Lantas apa hasilnya?
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan jika pemeriksaan kejiwaan terhadap Martin telah dilaksanakan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Muara Enim pada Senin (17/7/2023) lalu.
Pemeriksaan terhadap warga Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang itu digelar Mapolres Muara Enim dan berlangsung selama 3,5 jam oleh psikolog dari RSUD dr HM Rabain Muara Enim, dari pukul 08.30 sampai 12.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, terhadap tersangka sudah dilakukan pemeriksaan (kejiwaan) tersebut," kata AKBP Andi dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Tiga hari berlalu usai pemeriksaan itu, kata Andi, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil. Menurutnya hasil pemeriksaan itu memang belum keluar.
"Belum ada hasil psikologi, dari dokter belum keluar," katanya.
Terkait pengakuan Martin yang mengaku ke Polisi hendak menikah pada Desember 2023 mendatang, polisi menyebut itu hanya alibi tersangka saja.
"Ini baru rencana dia, alibi lah ya. Masih kita kembangin karena menurut yang bersangkutan calonnya (istri) di Jawa," kata Andi.
Terkait pendalaman kasus apakah sejauh ini tercatat ada korban lain dari aksi bejat tersangka, Andi mengaku sampai sejauh ini belum ada. "(Korban lain) belum ada," jelasnya.
Sebelumnya, Martin Hadi Susanto (37) ditangkap atas perbuatannya yang memaksa 13 anak didik di paskibra untuk menyodomi dirinya. Pelaku diketahui mengancam akan menyebarkan foto bugil para korban apabila tidak menurut.
(des/des)
