Kejiwaan Pelatih Paskibra yang Paksa 13 Murid Sodomi Dirinya Akan Diperiksa

Sumatera Selatan

Kejiwaan Pelatih Paskibra yang Paksa 13 Murid Sodomi Dirinya Akan Diperiksa

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Minggu, 16 Jul 2023 15:25 WIB
Pelatih paskibra yang minta disodomi 13 anak didiknya saat di dalam sel tahanan.
Foto: Dok. Polres Muara Enim
Muara Enim -

Polisi terus mengusut kasus pelatih paskibra, Martin Hadi Susanto (37), tersangka pencabulan yang memaksa minta disodomi 13 anak didiknya. Polisi berencana akan memeriksa kejiwaan tersangka di rumah sakit.

"Iya, kita akan cekkan (periksakan) ke psikiater atau psikologi kejiwaannya," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (16/7/2023).

Berdasarkan hasil koordinasi, katanya, pemeriksaan itu rencananya akan dilakukan pada Senin (17/7) besok. "Rencananya Senin besok ya, sudah dikoordinasikan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemeriksaan itu, Martin akan dibawa polisi dengan pengawalan ketat ke rumah sakit di Muara Enim. Pemeriksaan awal akan difokuskan pada kejiwaan atau psikologisnya terlebih dahulu.

"(Diperiksa) di RS Muara Enim. Psikolog dulu," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Andi mengungkap jika dalam kesehariannya melatih paskibra, Martin kerap disapa anak didiknya dengan sebutan 'Papi'. Hal itu terungkap berdasarkan keterangan korban saat dilakukan pemeriksaan.

"Terungkap juga berdasarkan keterangan dari para korban tersangka ini biasa dipanggil anak didiknya papi," kata Andi, Jumat (14/7).

Andi menjelaskan, pelaku telah menjalankan aksinya mulai tahun 2019 hingga 2022 di asrama SMK di Gelumbang, tempat tersangka mengajar ekstrakurikuler pasukan pengibar bendera. Selain mengajar ekskul paskibra, pelaku juga merupakan Plt kepala sekolah SDN Tungkal Ilir di Banyuasin.

Dari penyelidikan, tersangka juga mengaku hendak menikah pada Desember tahun ini. Sehingga polisi juga akan memintai keterangan dari calon istri tersangka.

"Sebenarnya kita belum update ke sana ya kepada calon istrinya, tapi nanti kita akan mintai keterangan kepada calon istrinya. Makanya kita mau dalami juga ke sana, kita ambil keterangan juga calonnya siapa, ataupun memang dia cuma bangun alibi (akan menikah) aja, seperti itu," jelasnya.

Selain 13 korban yang telah terungkap, polisi juga akan mendalami terkait kemungkinan adanya korban baru perbuatan Martin. Apalagi tersangka juga berprofesi sebagai kepala sekolah SD Negeri di Banyuasin berstatus ASN.

"Sejauh ini penyidik kita baru mendapat informasi ada 13 orang korban. Namun, kita terus mendalami terkait kemungkinan apakah ada korban lainnya atau tidak," kata Kapolres.




(des/des)


Hide Ads