Seorang kepala sekolah dasar negeri (SDN) yang juga pelatih pasukan pengibar bendera (paskibra) memaksa 13 pelajar dan alumni SMK di Muara Enim, Sumatera Selatan untuk menyodomimya. Kepsek berstatus ASN itu pun akhirnya ditangkap polisi.
"Iya, pelaku ditangkap berdasarkan laporan dari seorang siswa. Pelaku ini merupakan pelatih paskibra di SMK tersebut," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (12/7/2023).
Menurut Andi, dari laporan itu ternyata terungkap bahwa korban berjumlah 13 orang. Semuanya merupakan anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) di SMK tersebut. Sebanyak 3 korban masih berstatus pelajar SMK dan 10 lainnya sudah berstatus alumni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya total korban ada 13 orang. Tiga masih pelajar sisanya itu alumni," kata Andi.
Semua korban, kata Andi, awalnya takut melaporkan tindakan pelaku. Sebab, pelaku ternyata mengancam akan menyebarkan dan memviralkan foto bugil mereka. Namun, akhirnya salah satu korban memberanikan diri untuk melapor.
"Beberapa korban ada yang berani bercerita, ada juga yang masih malu. Mereka mengaku takut karena diancam foto bugil mereka yang dimiliki pelaku akan diviralkan," terang Andi.
Dari laporan itu, Unit PPA Satreskrim Polres Muara Enim pun langsung melakukan penyelidikan. Setelah mengendus keberadaan pelaku, diketahui kepsek SDN sekaligus pelatih paskibra itu sedang berada di wilayah Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin.
Polisi pun bergerak melakukan penangkapan pada malam hari beberapa waktu lalu. "Ditangkapnya oleh Unit PPA saat pelaku berada di Banyuasin," jelasnya.
(des/des)