Polisi Diminta Serius Usut Pencurian 14 Motor di Jambi yang Tak Kunjung Terungkap

Polisi Diminta Serius Usut Pencurian 14 Motor di Jambi yang Tak Kunjung Terungkap

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Jumat, 07 Jul 2023 00:21 WIB
Maling motor gagal di Sidotopo Wetan Surabaya yang ditinggal temannya lalu dihajar massa.
Foto: Ilustrasii maling motor (istimewa)
Jambi -

Belasan sepeda motor warga di Kelurahan Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, hilang dicuri dan tak kunjung terungkap siaapa pelakunya. Tak terungkapnya kasus itu dikhawatirkan bisa menurunkan kepercayaan masyarakat.

Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik Universitas Nurdin Hamzah Jambi Dr Pahrudin mengaku prihatin terhadap kejadian ini. Ia melihat ada masalah pada sistem keamanan masyarakat di sana.

"Tentu saja ini soal bagaimana sebetulnya bahwa keamanan tidak hanya terkait dengan kepolisian tentunya. Ini juga terkait dengan lingkungan, RT, RW dan desanya," kata Pahrudin kepada detikSumbagsel, Kamis (6/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan itu menilai masalah dalam kasus ini tidak hanya di kepolisian sebagai aparat hukum yang menjaga keamanan dan kertertiban masyarakat (kamtibmas). Ia mengatakan sudah saatnya sistem keamanan di masyarakat harus direvitalisasi dengan perkembangan zaman.

"Dulu kita mengenal ada siskamling ya yang sangat popular dulunya, ya. Ini sudah saatnya kita merevitalisasi sistem itu dengan cara kekinian memanfaatkan IT secara masif dan menyeluruh hampir semua wilayah dan menggerakkan ronda," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Namun di sisi keamanan lingkungan, Pahrudin juga menilai dari kasus ini harusnya menjadi pemicu aparat kepolisian meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai penanggung jawab kemananan dan ketertiban masyarakat. Terutama dalam kasus-kasus pencurian yang diresahkan masyarakat ini.

"Dari sisi aparat kepolisian tentu saja ini harusnya menjadi trigger mereka untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka," sebutnya.

Momentum ini harusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Sehingga tidak timbul rasa ragu dan kecewa masyarakat ketika dirinya membuat laporan ke kepolsian.

"Agar tidak timbul dalam masyarakat itu anggapan bahwa 'ah pasti enggak diurus nih'. Nah, jangan sampai itu yang ada dibenak masyarakat. Agar itu tidak sampai terpikirkan ke masyarakat maka Polri harus meningkatkan kapasitasnya," jelasnya.

Selain itu, momen penanganan kasus pencurian 14 motor di Buluran Kenali ini juga dapat menjadi ajang unjuk gigi profesionalisme kinerja Polri. Ia menilai ada kemungkinan selama ini profesionalitas di tingkat Polsek belum maksimal dalam menangani kasus kejahatan.

"Saya yakin bahwa ini tentu saja tidak disengaja oleh Polsek untuk tidak menangani, tapi ada di soal peralatan atau kapasitas mereka yang tidak bisa secara langsung menangani aspek pencurian yang seperti ini," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa konteks profesional tidak hanya terkait individunya dan personel saja tetapi juga dengan peralatan. Misalnya ia mencontohkan seperti kasus yang harus dilimpahkan ke Polres atau Polda karena kapasitas peralatan Polsek belum memadai.

"Professional tidak hanya terkait individunya personelnya tetapi juga bisa dengan peralatan yang juga sudah sangat memadai dan modern untuk mendeteksi. Jangan sampai ngurusi pencurian, Polsek tidak bisa langsung, tapi langsung harus dilimpahkan ke Polres karena Polres yang memiliki alat," ucapnya.

"Ke depan jadi perhatian petinggi Polri dan pemerintah bahwa peningkatan kualitas SDM dan fasilitas untuk membantu masyarakat itu justru harus difokuskan ke Polsek bahkan di bawahnya lagi misalnya pos dan sebagainya," sebutnya.

Sebelumnya polisi membentuk tim khusus (Timsus) untuk menyelidiki kasus pencurian sepeda motor yang marak di Kelurahan Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Tim khusus ini dibentuk setelah ada 14 unit sepeda motor hilang di sana.

Wakapolresta Jambi AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus berupaya mengumpulkan bukti dan petunjuk pencurian sepeda motor di Buluran Kenali.

"Kejadian tersebut benar terjadi di wilayah hukum Polsek Telanaipura, kami sudah dari awal masih berupaya terus, masih penyelidikan," tegas Ruli kepada wartawan di Polresta Jambi.

Ruli membeberkan, salah satu kendala sulitnya pengungkapan kasus ini adalah karena tidak adanya saksi mata. Namun, dia meminta kepada para warga terutama korban untuk mempercayakan penyelidikan kasus pencurian motor kepada pihak kepolisian.

"Namanya curanmor, pasti tidak ada saksinya yang melihat, kalau ada pasti tertangkap. Nah ini kami bener-bener menelusuri penyelidikan dari awal TKP. Tolong percayakan kepada kami untuk mengungkap kasus curanmor tersebut," kata Ruli kepada wartawan di Polresta Jambi, Kamis (6/7/2023).




(ras/ras)


Hide Ads