Mario Dandy jadi saksi terdakwa Shane Lukas. Dia sempat dicecar hakim soal penganiayaan terhadap David Ozora. Berdalih karena marah, putra Rafael Alun itu tak merasa kasihan meski David sudah terkapar.
"Den (Mario Dandy), udah, udah Den. Kalau dia (Shane) nggak gitu saya terusin (menghajar David)," kata Mario Dandy sambil berdiri memperagakan proses Shane menenangkannya, Selasa (4/7/2023).
"Diterusin, niat Saudara untuk apa?" tanya hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena di situ saya emosi, saya nggak lihat kondisinya gimana," jawab Mario.
Hakim menyatakan seharusnya Mario tahu kondisi David karena dia yang menganiaya. David sebelumnya capek karena diminta sikap taubat dan push-up, lalu dihajar sampai terkapar. "Niat Saudara apa, supaya mati gitu?"
"Pada saat itu, saya tidak memperhatikan Yang Mulia, kondisinya seperti apa. Saya cuman tahu kondisinya sudah di bawah. Karena dia tidak ada perlawanan, tidak ada ampun Den, ampun Den, dia cuman diem doang, Saya nggak ada rasa kasihan sama dia saat itu," urai Mario Dandy.
"Nah apa yang membuat saya sampai seperti itu, karena pada saat ngobrol, dia bilang nggak tahu kalau saya pacaran dengan pacar saya Yang Mulia. Menurut saya nggak logis aja gitu," sambung Mario Dandy.
Beberapa kali hakim merasa tak puas dengan jawaban Mario Dandy. Sebab, kedatangan Mario Dandy bersama Shane dan AG awalnya hanya untuk mengklarifikasi David soal tudingan pelecehan ke AG. Namun hanya karena David bilang 'nggak tahu', Mario menyimpulkan jawaban David tak logis sehingga terjadi lah penganiayaan itu.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Mario Dandy Tak Kasihan Meski David Sudah Terkapar. Untuk informasi seputar Jabodetabek dan nasional, baca di detikNews.
(trw/trw)