Kabar bayi berusia 10 hari hilang diduga diculik sempat membuat heboh warga di RT 34, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Rupanya bayi tersebut diadopsikan ibunya sendiri yang berinisial A tanpa diketahui sang ayah.
Agus Kurniawan, ayah bayi tersebut mengaku kejadian itu terjadi pada Minggu (25/6) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu sang istri membangunkannya dan bilang bahwa buah hati mereka hilang. Bahkan muncul dugaan bahwa bayi tersebut diculik.
"Saya dibangunkan istri. 'Pak, adek mana?' Saya lantas kaget dan mencari. Itu jam 6 pagi saya keliling dan membuat laporan langsung (ke polisi)," kata Agus, Rabu (28/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mendapat kabar tersebut, Agus tak tahu bahwa itu hanya sandiwara istrinya. Agus yang panik saat kejadian itu sempat bertanya ke tetangga, RT hingga ke rumah bidan persalinan. Namun karena nihil, ia langsung membuat laporan ke Polsek Kota Baru.
Betapa terkejutnya Agus, setelah polisi menyelidiki perkara rupanya bayi itu tidak diculik, melainkan diadopsikan istrinya. Bayi mereka diadopsi oleh pasangan RI (37) dan AN (25) warga Sarolangun, Jambi.
Terungkap pula bahwa bayi sang ibu bayi menawarkannya melalui Faebook beberapa minggu sebelum persalinan tanpa diketahui oleh suami.
"Saya dapat info (bayi ditawarkan) dari media Facebook melalui grup adopsi itu. Siapa yang mau mengadopsi gitu. (Ditawarkan) beberapa minggu sebelum lahir," katanya.
Dari pengakuan istrinya, bayi mereka dimahar Rp 8 juta dari pengadopsi. "Saya nggak tahu sama sekali komunikasi istri sama pengadopsi," tambah Agus.
Agus pun menyadari bahwa alasan istrinya melakukan hal tersebut karena kebutuhan ekonomi. Mereka sudah 2 tahun merantau di Jambi dari Brebes, Jawa Tengah, dan bekerja serabutan.
"Iya karena faktor ekonomi, karena mungkin kelelahan juga mengurus anak. Mungkin ada masalah juga, lantaran kita masih tinggal sama keluarga bukan mengontrak sendiri," ujarnya.
Saat ini bayi tersebut sudah dalam pelukan Agus dan keluarga. Namun, sang istri terpaksa ditahan akibat perkara tersebut. Setiap hari Agus harus mengantarkan buah hatinya ke Polresta Jambi agar mendapatkan ASI.
"Iya, saya mau cabut laporan. Lantaran anak saya masih sayang sama istri saya. Anak saya masih balita, yang pertama usia 2 tahun. Masih butuh ibunya," kata Agus sambil menahan tangisnya.
(des/des)