Rudi (57) mengakui mengubur hidup-hidup 7 bayi hasil hubungan inses dengan anaknya, E (25), sejak 2013. Hampir setiap tahun E melahirkan dan bayinya dihabisi Rudi.
Perbuatan biadab Rudi ini tertutup rapat-rapat bertahun-tahun. Sang anak dan ibunya tak bisa melapor karena diancam dibunuh oleh Rudi.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan sepanjang tahun 2013 hingga 2021, Rudi mengubur hidup-hidup 7 bayi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut pengakuan tujuh kali melahirkan. Iya (dikubur hidup-hidup)," kata Iqbal usai bedah rumah dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 di Lamper, Kota Semarang, Selasa (27/6/2023).
Berikut urutan waktu penguburan 7 bayi hasil inses Rudi:
1. Tahun 2013 korban hamil dan melahirkan bayi laki-laki dengan usia umur kandungan 9 bulan kemudian dikubur hidup-hidup sesaat setelah dilahirkan.
2. Tahun 2015 lahir bayi laki-laki usia umur kandungan 9 bulan, dikubur hidup-hidup.
3. Tahun 2016 bayi perempuan dengan usia kandungan umur 8 bulan, dikubur hidup-hidup.
4. Tahun 2018 lahir bayi laki-laki dengan usia kandungan umur 9 bulan, dikubur hidup-hidup.
5. Tahun 2019 lahir bayi laki-laki dengan usia kandungan umur 9 bulan, dikubur hidup-hidup.
6. Tahun 2020 lahir bayi perempuan dengan usia kandungan umur 7 bulan, dikubur hidup-hidup.
7. Tahun 2021 lahir bayi laki-laki dengan usia kandungan umur 9 bulan. Tersangka menggali dengan menggunakan cangkul kemudian bayi tersebut di masukan ke dalam tanah.
Untuk diketahui, korban diperkosa di gubuk sekitar rumah sejak usia masih 13 tahun. Istri pelaku tahu kejadian tersebut namun selalu diancam akan dibunuh sehingga tidak berani melapor.
"Pelaku menyetubuhi korban dengan cara memaksa dan melakukan ancaman, jika korban tidak mau akan dibunuh," tegas Iqbal.
Kasus terungkap 15 Juni 2023 lalu setelah ada warga yang menemukan kerangka bayi saat akan meratakan tanah. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan menangkap Rudi. Kemudian empat kerangka ditemukan dan ternyata pelaku mengaku mengubur tujuh bayi.
Berangkat dari pengakuan Rudi, pihak kepolisian pun melanjutkan pencarian tiga kerangka bayi. Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas melakukan pencarian tiga kerangka bayi yang diduga masih terkubur dengan melibatkan anjing pelacak.
(mud/mud)