Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung memasang police line di rumah yang dijadikan tempat penampungan 24 warga NTB korban TPPO. Rumah tersebut ternyata milik seorang perwira menengah Polri. Usut punya usut, rumah itu diduga milik oknum perwira menengah berpangkat AKBP berinisial L. L saat ini berdinas di Mabes Polri.
Polri mendalami dugaan keterlibatan perwira menengah (pamen) polisi tersebut dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebab, rumah pamen itu disewa namun disalahgunakan untuk menampung 24 korban TPPO.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan perkara itu tengah didalami oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung untuk mengetahui apakah pamen itu terlibat dalam kasus TPPO tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bidang Propam Polda Lampung sedang mendalami dan menelusuri apakah ada keterlibatannya atau tidak ini masih belum kita dapat infonya," kata Ramadhan, Selasa (13/6/2023) seperti dilansir dari detikNews.
Ramadhan memastikan pihaknya akan menindak tegas apabila ditemukan bukti keterlibatan anggota Polri pada kasus TPPO tersebut. Dia mengatakan Polri berkomitmen dalam mengusut kasus perdagangan orang.
"Kita pastikan bahwa komitmen pimpinan Polri, komitmen Kapolri, bila ada keterlibatan pasti akan ditindak tegas," tegasnya.
Divisi Propam Polri memberikan asistensi terhadap kasus rumah mewah milik pamen Polri yang menampung 24 korban TPPO. Berdasarkan pemeriksaan terhadap pamen tersebut, rumah itu memang disewakan kepada tersangka, namun tersangka menyalahgunakannya untuk menampung korban TPPO.
"Yang jelas saat ini rumah itu diduga milik pamen Polda Lampung, yang disewakan kepada tersangka yang telah diamankan," kata Brigjen Ramadhan, Jumat (9/6).
Ramadhan menyebutkan tersangka menampung 24 korban TPPO. Seluruh korban merupakan perempuan. Para korban hendak dikirim ke Timur Tengah.
"Kemudian tersangkanya memanfaatkan rumah tersebut untuk menampung 24 calon pekerja migran yang akan bekerja di Timur Tengah. 24 ini semuanya perempuan," jelas Ramadhan.
(bpa/bpa)