.webp)
Polisi melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah Muhammad Akil yang diduga tewas dianiaya oleh saat mengikuti ekstrakurikuler bela diri SMK Al Hikmah, Lampung Tengah. Proses ekshumasi atau penggalian/pembongkaran kubur ini dilakukan untuk mencari bukti tindak kekerasan guna membantu penyelidikan.
Dari pantauan detikSumbagsel di TPU Gebang, Kabupaten Pesawaran, tampak keluarga korban didampingi tim kuasa hukum berada di lokasi, Kamis (8/6/2023). Proses ekshumasi autopsi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sendiri dilakukan oleh tim dokter dari Biddokes Polda Lampung.
Ditemui di lokasi, Kasatreskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengatakan pihaknya masih menunggu hasil ekshumasi autopsi yang dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih menunggu hasilnya," kata dia.
Sebelumnya ketika dihubungi detikSumbagsel, Agus Saprani, ayah korban, mengatakan bahwa pihak keluarga mendapati kejanggalan ketika melihat tubuh Akil yang dipenuhi luka lebam.
"Saya menemukan sejumlah luka yang nggak wajar pada tubuh anak saya. Banyak luka lebam di sekujur tubuh, bahkan ada beberapa gigi anak saya yang lepas," kata dia, Rabu (7/6/2023).
Agus menerangkan, awalnya dia diberitahu oleh pihak keluarga bahwa Akil sedang sakit dan dirawat di RS Kartini, Lampung Tengah pada Senin (29/5/2023) lalu.
"Iya katanya anak saya sakit, saya pulang ke Lampung dari Serang. Setibanya di rumah sakit, anak saya sudah meninggal dunia," ujar dia.
Menurut Agus, pihak sekolah serta rumah sakit mengatakan bahwa ada infeksi pada pembuluh darah Akil. "Pihak sekolah mengatakan ada infeksi di pembuluh darah anak saya," tuturnya.
(des/des)
