Penasihat hukum (PH) pihak anak majikan angkat bicara soal kasus ART dihamili yang kemudian malah jadi tersangka kasus persetubuhan anak di bawah umur. Menurut dia, penetapan tersangka terhadap ART tersebut sudah tepat karena dia mengklaim sang ART-lah yang melakukan bujuk rayu terhadap anak majikan.
Ana Tasia Pase selaku PH anak majikan dalam kasus ini menerangkan, IO diduga membujuk anak majikan yang saat kejadian masih di bawah umur sehingga terjadi persetubuhan. Kasus itu sudah dilaporkan kliennya hampir setahun yang lalu dan akhirnya menemui titik terang.
"Kami berterima kasih kepada penyidik karena telah memenuhi tuntutan klien kami dengan menetapkan IO jadi tersangka," terang Ana, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi protes pihak keluarga IO, Ana meyakini bahwa penetapan tersangka pasti sudah memenuhi unsur-unsur pidana dan dilengkapi bukti kuat dari hasil penyelidikan.
"Jadi, kalau pihak keluarga ART merasa keberatan, silakan. Karena berdasarkan bukti yang ada, IO yang telah melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Penetapan ini pasti telah memenuhi unsur dan bukti kuat dari hasil penyelidikan polisi," jelasnya.
Bukti-bukti tersebut, lanjut Ana, antara lain adalah hasil pemeriksaan psikolog yang menunjukkan bahwa si anak majikan memiliki daya intelejensi yang tidak sama dengan anak-anak seusianya. Atas dasar itulah, diduga anak majikan tersebut mudah dibujuk rayu. Selain itu, Ana mengklaim bahwa ada hasil visum juga sebagai bukti.
Sebelumnya, diketahui bahwa ART berinisial IO ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus persetubuhan anak di bawah umur pada 22 Mei 2023. Tak terima atas penetapan tersangka itu, keluarga IO pun menggelar aksi simpatik di depan Mapolda Bengkulu pada Selasa (30/5/2023) dan menuntut pencabutan status tersangka.
IO sendiri sempat mengadukan nasibnya itu kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pada Desember 2022. Kuasa hukum IO, Ranggi Setiyadi, juga mengungkapkan bahwa kliennya sempat melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkot Bengkulu.
(des/des)