Rusdi (44) pelaku pencurian yang membobol rumah majikan dan memboyong harta benda mencapai Rp 1 miliar diringkus polisi. Polisi mengungkapkan bahwa Rusdi merupakan tukang bangunan yang memasang plafon di rumah korban di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
"Iya, saya merupakan tukang di rumah korban, tukang pasang pelafond dan keramik di rumah itu," kata Rusdi saat dihadirkan pada Konpers di Polda Sumsel, Senin (22/5/2023).
Rusdi mengaku, sebelum aksi pembobolan ia lakukan, ia sudah bekerja di rumah korban yang merupakan pedagang kelontong itu sejak Maret 2023, melihat situasi atau menggambar rumah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena khilaf, Rusdi mengaku nekat melakukan pencurian tersebut dalam kurun waktu 15 menit saja dengan cara masuk ke rumah korban memanjat tembok hingga mencongkel jendela kamar. Dia nekat melakukan itu karena khilaf karena terhimpit masalah ekonomi.
"Saya cuma butuh waktu 15 menit saat itu, dengan menggunakan besi behel. Semua (uang dan emas) saya masukan sarung bantal dan langsung saya bawa berangkat ke Jambi, terus ke Tungkal dan saya naik kapal ke Batam," ujar ayah anak empat itu.
"Uang itu baru saya gunakan untuk ongkos ke sana naik kapal dari Jambi, terus saya beli tiga hp untuk anak saya. Kalau emas, itu masih utuh belum saya apa-apakan," katanya.
Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan dari keterangan korban, bahwa ia mengalami kerugian akibat kejadian itu uang tunai sekitar Rp 700 juta dan emas senila Rp 300 juta lebih. Akan tetapi, dari pengakuan Rusdi sendiri ia hanya mencuri uang senilai Rp 300 juta dan emas tersebut.
"Kalau berdasarkan keterangan korban memang seperti itu (kerugian sekitar Rp 1 miliar), tapi dari keterangan tersangka mengaku hanya mengambil uang senilai Rp 300 juta dan sisanya itu emas yang kita amankan saat ini," kata Kombes Anwar.
Saat dilakukan penangkapan di kawasan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau polisi berhasil menyita sejumlah bukti dari tangan tersangka diantara sisa uang Rp 117 juta dan perhiasan emas berbagai macam bentuk, sekitar 214,4 gram.
"Penangkapan ini dilakukan oleh Subdit Jatanras dipimpin Kasubdit Kompol Agus Prihadinika. Adapun barang bukti yang kita sita dalam penangkapan itu, ada uang tunai pecahan Rp 117.552.000,- kemudian emas 2 kalung emas, 3 gelang, sepasang anting dan 10 gram logam mulia," terangnya.
Terkait berbedanya keterangan korban dan pelaku tersebut, Anwar sendiri mengaku pihaknya masih terus melakukan pendalaman. Atas perbuatannya, Rusdi kini ditahan dan dijerat Pasal 363 KUHP ancaman hukuman 7 tahun penjara.
"Soal bedanya Keterangan korban dan tersangka itu terus kita lakukan pendalaman, yang jelas untuk saat ini unsur pidana pencurian tersangka sudah terpenuhi. Tersangka kita kenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara," jelasnya.
Kasubdit Jatanras Kompol Agus Prihadinika mengatakan, setelah mengendus keberadaan pelaku yang kabur itu pihaknya langsung bergerak mengejar dan menangkap Rusdi. Rusdi ditangkap oleh pihaknya dari Unit 4 Jatanras, saat kabur dan bersembunyi di kediaman keluarganya di Bengkong, Batam, Kepri, pada Jumat (19/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Iya, dia ini kita tangkap setelah kabur, 17 hari bersembunyi. Kita tangkap saat dia sedang bersembunyi di rumah keluarganya di Batam," kata Kasubdit Jatanras Kompol Agus Prihadinika.
Dalam aksinya, Rusdi melakukan pembobolan saat korban sedang tidak ada di rumah, melainkan berjualan dan menjemput anak sekolah. Atas kejadian itu, korban pun melapor ke Polda Sumsel.
Laporan itu diterima Polda Sumsel dengan nomor LP/B/224/V/2023/SPKT/PoldaSumsel. Menurut korban, kejadian itu terjadi di rumah korban yang beralamat di kawasan Mataram, Jalan KI Marogan, Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban sendiri tak membantah unggahan keponakannya yang viral menuding polisi lambat menangani laporannya. Menurutnya, saat kejadian ia sedang menjemput anaknya pulang sekolah dan saat itu di rumahnya sedang tidak ada orang. Total kerugian Rp 1 miliar itu, katanya, berupa uang dan perhiasan.
"Iya benar memang seperti itu. Saat kejadian itu di rumah tidak ada orang, saya sedang jemput anak sekolah, saya juga berjualannya di luar jadi rumah sering kosong. Iya (kerugian Rp 1 miliar) itu ada uang tunai ada emas (perhiasan) juga," kata Halimah Tussakdiah dikonfirmasi detikSumut, kala itu.
(bpa/bpa)