.webp)
Rumah Kembar Tuan Kentang merupakan salah satu tempat wisata di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Rumah ini juga bagian dari Griya Kain Tuan Kentang. Ini merupakan sentra UMKM yang memproduksi kain di Palembang. Rumah ini juga memiliki nilai historis dalam masa penjajahan tempo dulu.
Berikut detikSumbagsel sajikan terkait Rumah Kembar Tuan Kentang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Rumah Kembar Tuan Kentang
Dilansir laman resmi Pemerintah Kota Palembang, pada tahun 1918 seorang saudagar ternama pengekspor kulit ular di kawasan Tuan Kentang, H.M Mahmud bin Tedjo, mendirikan Rumah Kembar Tuan Kentang ini. Pembangunannya sendiri membutuhkan waktu 8 tahun atau selesai pada 1926.
Alasan disebut sebagai rumah kembar karena memiliki dua rumah yang sama persis dan di bagian belakangnya menyambung dengan desain bangunan yang khas.
Lokasi Rumah Kembar Tuan Kentang
Dilansir jurnal berjudul Peninggalan Cagar Budaya di Seberang Ulu 1 Sebagai Sumber Penulisan Buku Saku Sejarah Palembang oleh Turmiati dkk, rumah ini berlokasi di Jl Aiptu A Wahab No 4 Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
Fakta Menarik Rumah Kembar Tuan Kentang
Berikut sejumlah fakta menarik dari rumah ini:
1. Nama Rumah Kembar Tuan Kentang tidak ada hubungannya dengan buah kentang atau tuan kentang, melainkan karena rumah ini berlokasi di Kelurahan Tuan Kentang.
2. Rumah ini memiliki paduan arsitektur Eropa dan rumah khas Palembang. Sentuhan Eropa dapat dilihat dari ornamen eksteriornya, sementara arsitektur Palembang bisa dilihat dari ukiran kayu yang disepuh dengan emas.
3. Pada masa kemerdekaan, rumah ini pernah dijadikan dapur umum dan tempat persembunyian pejuang kemerdekaan Indonesia dari kejaran tentara Jepang.
4. Rumah ini juga merupakan tempat proses pembuatan kain jumputan.
5. Tersimpan benda-benda warisan serta spot foto Instagramable di sudut Rumah Kembar Tuan Kentang.
Itulah informasi tentang Rumah Kembar Tuan Kentang. Jangan lupa mampir ke sini jika berada di Palembang ya.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)
