Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polres Ogan Komering Ulu (OKU) terus menelusuri keberadaan warga Baturaja, Sumatera Selatan yang diduga bunuh diri karena diteror debt collector (DC) sebuah pinjol. Terbaru, polisi memastikan kronologis yang beredar viral bertolak belakang dengan keadaan yang ada di wilayah Baturaja, OKU.
Kapolres OKU AKBP Arif Harsono tak menutup kemungkinan bahwa terduga korban itu merupakan warga yang tercatat tinggal di Baturaja. Namun, ia menduga tempat kejadian perkara (TKP) sepertinya bukan di Baturaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan itu muncul setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan menelusuri kronologis yang disampaikan jika korban pernah diteror dengan pesanan 'Go Food' fiktif oleh DC pinjol tersebut.
"Kalau dari informasi yang kita terima itu ada disebutkan 'Go Food'," kata AKBP Arif dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (25/9/2023).
Terkait hal itu, Arif sendiri memastikan di wilayahnya Baturaja, OKU sejauh ini belum ada fasilitas atau platform pesan antar makanan secara online tersebut.
"Di BTA (Baturaja) belum ada Go Food kan," kata Arif.
Meski begitu, Arif mengaku pihaknya akan terus melakukan penelusuran terkait kabar heboh warga bundir ini. "Tentu kita terus cari, kita telusuri. Sejauh ini baru itu (soal Go Food) informasi yang kita dapat di lapangan," jelasnya.
Sebelumnya, kabar adanya warga Baturaja, Sumatera Selatan yang bunuh diri karena berurusan dengan debt collector (DC) pinjaman online masih ditelusuri polisi. Sejauh ini pihak kepolisian belum menerima laporan bunuh diri yang berkaitan dengan kabar tersebut di wilayah OKU.
Kabar ini sendiri viral sejak Kamis (21/9/2023), yang kemudian diselidiki oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Terdapat informasi bahwa korban yang dimaksud merupakan warga yang berdomisili di Baturaja, Sumatera Selatan.
Menanggapi itu, Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Arif Harsono mengaku sudah mulai melakukan penelusuran untuk memastikan bahwa memang ada warga Baturaja yang bunuh diri karena DC pinjol.
"Sampai saat ini kita masih mencari di mana keberadaan warga yang disebut (bundir karena pinjol) itu, yang mana kita belum tahu," kata AKBP Arif ketika dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (22/9/2023).
Sementara itu, pihak perusahaan pinjaman online yang bersangkutan sendiri sudah memberikan klarifikasi. Mereka juga telah dipanggil OJK dan diminta untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut.
"AdaKami sudah dipanggil langsung oleh OJK untuk menjelaskan duduk perkaranya. Dari hasil pemanggilan tersebut, kami telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial 'K' yang marak diberitakan. Namun, belum menemukan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar. Sebagai perusahaan fintech P2P lending berizin OJK, kami tentunya patuh terhadap peraturan dan perintah otoritas. Kami masih terus melakukan investigasi mendalam mengenai kebenaran berita tersebut," kata Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Bernardino Moningga Vega Jr, seperti dilansir detikFinance pada Jumat (22/9/2023).
(des/des)