Mengulik Kisah Raden Fatah, Raja Pertama Islam Demak Kelahiran Palembang

Palembang Punya Cerita

Mengulik Kisah Raden Fatah, Raja Pertama Islam Demak Kelahiran Palembang

Irawan - detikSumbagsel
Jumat, 26 Sep 2025 10:00 WIB
Makam Siu Ban Ci Ibunda Raden Fatah di Kepulauan Seribu Kertapati Palembang saat dikunjungi Mang Dayat
Foto: Makam Siu Ban Ci Ibunda Raden Fatah di Kepulauan Seribu Kertapati Palembang saat dikunjungi Mang Dayat (Dok. Pribadi Mang Dayat)
Palembang -

Raden Fatah dikenal sebagai raja pertama Kesultanan Islam Demak, kerajaan Islam terbesar pertama di Pulau Jawa. Sosok berdarah bangsawan Majapahit ini bukan lahir di Jawa, melainkan berasal dari tanah Sumatera, tepatnya dari Palembang.

Sejarawan Jawa maupun Sumatera Selatan sama-sama meyakini bahwa Raden Fatah lahir di Palembang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lokasi pasti kelahirannya semakin mengerucut pada satu wilayah, yakni Kertapati, Palembang tepatnya di Kepulauan Seribu Kertapati.

Dilansir detikEdu, Raden Fatah merupakan seorang putra Raja Kertabumi (Prabu Brawijaya V) dari Kerajaan Majapahit dengan selirnya yang merupakan seorang putri China bernama Siu Ban Ci. Namun, ketika Siu Ban Ci hamil tua, permaisuri Prabu Brawijaya V, Ratu Darawati cemburu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecemburuan Ratu Darawati membuat selir itu diceraikan dan dihadiahkan kepada Arya Damar, seorang pemimpin legendaris keturunan Tionghoa yang berkuasa di Palembang.

Siu Ban Ci akhirnya menikah dengan Arya Damar dan melahirkan Raden Fatah di Palembang. Raden Fatah merupakan seorang pendiri Kesultanan Demak yang masih memiliki hubungan erat dengan Palembang Sumatera Selatan.

ADVERTISEMENT

Meskipun namanya lebih dikenal di Pulau Jawa. Raden Fatah tetap dikenang sebagai pahlawan asal Palembang Sumatera Selatan yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Sumatera. Bahkan, namanya diabadikan menjadi Universitas Negeri Raden Fatah Palembang.

Penggiat sejarah Sumsel, Hidayatul Fikri atau yang akrab disapa Mang Dayat mengungkapkan hasil penelitian dan penelusuran sementara bahwa di daerah Kepulauan Seribu Kertapati Palembang terdapat peninggalan sejarah yang diyakini kuat berkaitan dengan keluarga besar Raden Fatah.

Menurutnya, makam Siu Ban Ci juga berada di kawasan Kertapati, tepatnya di sebuah area keramat di bawah pohon besar yang hingga kini masih dijaga dan dihormati masyarakat setempat. Lokasi tersebut sejak lama diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir sang ibunda pendiri Kesultanan Demak.

"Berdasarkan penelusuran kami, ada makam tua yang sudah lama dihormati masyarakat sekitar. Dari keterangan tokoh masyarakat, tempat itu diyakini sebagai makam Siu Ban Ci, ibu dari Raden Fatah," katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (24/9/2025).

Kata Mang Dayat, di daerah Kepulauan Seribu ini Ibunda Raden Fatah ini kerap disebut dengan gelar Ratu Retno atau juga dikenal dengan sebutan Putri Cina.

"Ibunda Raden Fatah ini kerap disebut dengan gelar Ratu Retno atau juga dikenal dengan sebutan Putri Cina oleh warga sekitar," ungkapnya.

Ditambahkan Mang Dayat kisah kelahiran Raden Fatah di Palembang ini menjadi catatan penting bahwa hubungan sejarah Jawa dan Sumatera sudah terjalin sejak berabad-abad lalu. Selain itu, narasi mengenai asal-usul Raden Fatah juga memperkuat bukti adanya interaksi budaya antara Nusantara dan etnis Tionghoa sejak masa lampau.

Sementara itu, Plt Camat Kertapati Palembang Rifandi Putra membenarkan adanya makam keramat di wilayah Kepulauan Seribu disebut warga makam Siu Ban Ci Ibunda Raden Fatah.

"Ya benar adanya makam keramat yang disebut-sebut makam Siu Ban Ci Ibunda Raden Fatah raja pertama Kesultanan Islam Demak, kerajaan Islam terbesar pertama di Pulau Jawa, namun belum dipastikan kebenarannya," katanya.

Dia mengatakan bagi masyarakat Sumatera Selatan, kisah ini menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab, tanah kelahiran Raden Fatah tidak hanya berkaitan dengan sejarah lokal, melainkan juga menjadi bagian dari sejarah nasional yang mempertautkan Sumatera, Jawa, dan Tionghoa dalam satu garis besar perjalanan Nusantara.

"Kita nanti bersama budayawan dan sejarahwan Palembang mencari informasi kebenaran ini, apakah makam Siu Ban Ci Ibunda Raden Fatah raja pertama Kesultanan Islam Demak, kerajaan Islam terbesar pertama di Pulau Jawa benar di sana dan apakah benar juga Raden Fatah dilahirkan juga di sana," tutupnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads