Sederet Fakta Peninggalan Belanda di Kantor Wali Kota Palembang

Palembang Punya Cerita

Sederet Fakta Peninggalan Belanda di Kantor Wali Kota Palembang

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Rabu, 24 Sep 2025 11:00 WIB
Kantor Wali Kota Palembang
Foto: Kantor Wali Kota Palembang (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Kantor Wali Kota Palembang atau dulu dikenal "Kantor Ledeng" menyimpan banyak sejarah peninggalan Belanda. Berdiri sejak tahun 1928, kantor wali kota tersebut masih berdiri gagah di Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.

Dulunya gedung berwarna putih ini merupakan kantor ledeng atau tempat pengelolaan air bersih pada masa kolonial Belanda dengan sebutan water tower atau menara air.

Istilah "ledeng" berasal dari kata leding, bagi warga Palembang sebutan leding berubah menjadi ledeng. Leding adalah tempat saluran air bersih yang terbuat dari besi, paralon dengan infrastruktur kuat dan kokoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sederet fakta menarik di Kantor Ledeng atau kini Kantor Wali Kota Palembang.

1. Prasasti peresmian kantor ledeng ditemukan setelah puluhan tahun menghilang

ADVERTISEMENT

Tak pernah ditemukan dimana letak dan keberadaan prasasti pembangunan hingga peresmian kantor Ledeng Palembang yang berdiri hingga saat ini dan menjadi kantor Wali Kota Palembang, setelah puluhan tahun tidak tahu keberadaanya.

Akhirnya Prasasti dengan tinggi sekitar 2 meter yang terbuat dari batu granit dengan pahatan tulisan Belanda ditemukan. Penemuan tidak sengaja ini menunjukkan sejarah dan bukti Kantor Ledeng didirikan hingga diresmikan sekaligus menjadi bukti Ir. S. Snuijf, orang Belanda yang mendesain bangunan itu.

Prasasti di kantor ledeng Palembang.Prasasti di kantor ledeng Palembang. Foto: Welly Jasrial Tanjung

Menurut sejarahwan Palembang, Kms Ari Pandji prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng itu tidak diketahui Pemerintah Kota Palembang dan para tukang revitalisasi Office Museum Kantor Wako Palembang pada waktu itu.

Namun, tiba-tiba tukang yang sedang bekerja tidak sengaja membobok dinding sebelah kanan pintu masuk kantor Wako Palembang untuk menempel replika prasasti, tapi ternyata saat dibobok ada batu granit setelah plester terbuka sedikit ternyata ada tulisan.

"Ternyata selama ini prasasti tersebut berada di dalam dinding yang diplester selama puluhan tahun sejak zaman Jepang. Karena dinding dibobol tadi ada tulisan yang agak sedikit gompel, tapi sudah diperbaiki," katanya.

2. Gedung wali kota dibangun oleh arsitektur Belanda

Kantor Ledeng atau Wali Kota Palembang dibangun oleh orang Belanda yakni Ir. S. Snuijf. Dari tulisan pahatan tersebut menunjukkan bahwa Kantor Ledeng atau Kantor Wako Palembang sudah berdiri pada 1928.

Usia kantor ini tepat 100 tahun pada 2028 mendatang. Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial Belanda yakni Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.

Ditegaskan Ari Panji, dengan ditemukannya prasasti tersebut menjadi saksi sejarah pembangunan Kantor Wako Palembang di Jalan Merdeka yang tercatat sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1929 hingga 1930. Tertulis dalam bahasa Belanda, Kantor Ledeng diresmikan pada tahun 1932.

"Kita bersyukur ketemu yang asli, ditemukannya peninggalan sejarah menjadi bukti pembangunan Belanda masih ada hingga saat ini di Kota Palembang," ungkapnya.

3. Wali Kota Palembang pernah dijabat oleh orang Belanda

Dibangun oleh orang Belanda, dan ternyata Palembang pernah dipimpin oleh orang Belanda.

Dalam prasasti disebutkan bawah Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial Belanda yakni Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.

4. Ditemukan instalasi air di zaman Kolonial Belanda

Penemuan instalasi air di taman belakang kantor Wali Kota Palembang menjadi bukti bahwa dulu kantor Wali Kota dahulu merupakan kantor ledeng yang menjadi pusat pengelolaan air bersih untuk masyarakat sekitar.

Instalasi kran air di kantor ledeng PalembangInstalasi kran air di kantor ledeng Palembang Foto: Welly Jasrial Tanjung

Instalasi kran air yang sudah puluhan tahun tersebut masih terlihat kokoh meski sedikit ada lecet karena terkikis zaman. Meski sudah lama tidak terpakai lagi, instalasi tersebut terlihat seperti baru. Apalagi setelah dibersihkan.

"Ini adalah instalasi katup kran Valve Watertoren," katanya.

5. Pembangunan Kantor Wali Kota Palembang menghabiskan 1 ton emas pada masanya

Kantor ini merupakan kantor instalasi air bersih pada zaman Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville. Gedung ini dulunya mendistribusikan air bersih melalui sistem gravitasi, dengan memanfaatkan ketinggian gedung setinggi 35 meter.

Pembangunan Kantor ledeng ini menghabiskan hingga 1 ton emas. Pada zaman Belanda kantor ledeng berubah fungsi menjadi kantor Syuco-kan atau kantor residen. Setelah Indonesia merdeka gedung ini kembali menjadi kantor wali kota hingga sekarang.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads