Lirik Lagu Populer untuk Akhir Pekan: Gala Bunga Matahari-Satu Bulan

Lirik Lagu Populer untuk Akhir Pekan: Gala Bunga Matahari-Satu Bulan

Suki Nurhalim - detikSumbagsel
Jumat, 13 Des 2024 22:40 WIB
ilustrasi karaoke
Ilustrasi karaoke/Foto: Getty Images/MTStock Studio
Palembang -

Selamat berakhir pekan, santai dulu kawan. Berikut ini sederet lirik lagu populer untuk menemani detikers menikmati dan menjalani akhir pekan.

Weekend atau akhir pekan identik dengan momen santai dan liburan. Sebab pada umumnya, pekerja dan pelajar libur setiap akhir pekan.

Ada banyak kegiatan untuk mengisi akhir pekan. Mulai dari menyalurkan hobi hingga mencoba hal-hal baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bagi detikers yang suka karaoke atau bernyanyi-nyanyi santai di rumah, bisa mencoba sederet lirik berikut ini. Mulai lagu Gala Bunga Matahari dari Sal Priadi, hingga lagu Satu Bulan dari Bernadya Ribka.

Lirik Lagu Populer untuk Akhir Pekan:

1. Gala Bunga Matahari - Sal Priadi

Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari

Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru

Adakah sungai-sungai itu benar-benar
Dilintasi dengan air susu?
Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Kau dan orang-orang di sana muda lagi

Semua pertanyaan, temukan jawaban
Hati yang gembira, sering kau tertawa
Benarkah orang bilang
Ia memang suka bercanda?

Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari

Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
'Kan kuceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu

Kangennya masih ada di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan s'perti katamu
Jalani hidup dengan penuh sukacita
Dan percaya kau ada di hatiku s'lamanya, oh-oh

Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari

Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak sekarang
Janji kita pasti 'kan bertemu lagi

2. Mati-matian - Mahalini

Kita adalah dua insan penuh cinta
Di awal tercipta kisah kita
Manis tuturmu buatku terpana
Bagiku kau sempurna

Memang benar semua kata mereka
Benarku tlah dibutakan cinta
Tak hanya sekali kau khianati
Sudah cukup ku tak tahan lagi

Mati-matian ku membelamu di depan mereka
Walau sakit tetap ku percaya kau beda dari lainnya
Habis-habisan ku dibohongi sayang ini tetap sama
Tuhan ini cinta atau bodoh

Habis fikir dengan sifatmu itu
Berulangkali ku maafkan
Berulang lagi kau lakukan ah
Satu satunya kebanggaanku
Kini jadi rasa sakit terdalam

Mati-matian ku membelamu di depan mereka
Mati-matian ku membelamu di depan mereka
Walau sakit tetap ku percaya kau beda dari lainnya
Habis-habisan ku dibohongi sayang ini tetap sama
Tuhan ini cinta atau bodoh
Bo uh oh

Walau sakit tetap ku percaya kau beda dari lainnya
Habis-habisan ku dibohongi sayang ini tetap sama
Tuhan ini cinta atau bodoh
Ho Tuhan ini cinta atau bodoh

3. Niscaya - Bilal Indrajaya

Semua takkan musnah
Terlanjur abadi
Semua yang t'lah lalu
Takkan menggontai pilu

Semua tak terlupa
Telah terukir nyata
Takkan pernah tergumam
'Tuk menepis bayangmu

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada, nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu

Selalu
Merindu

Semua takkan musnah
Terlanjur abadi
Takkan pernah tergumam
'Tuk menepis bayangmu

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada, nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu

Selalu merindu
Selalu, bila harus jujur
Selalu merindu
Selalu, bila harus jujur, oh

Oh, sadarkah diriku tak mudah
Memaksa hati untuk mencinta?

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu

Tak berdaya, oh, bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada, nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu

Meski di hatiku, kau yang pertama, oh-ya-oh-ya
(Meski di hati) meski kau ada di hati (kau yang pertama, ya)
Oh, maafkan bila kamu terluka (bila kau terluka)
(Meski di hati, kau yang pertama, ya)

4. Sialan - Adrian Khalif

Hu uh uh
Yeah yeah
Hu uh uh

Dari seribu jalan di dunia
Mengapa
Berpapasan bertemu dia

Inginnya lari pergi tanpa kata
Menyapa
Sudut mata hafal rupanya

Lupa bahwa lupakannya tak mudah tapi itu senyuman yang ku suka

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kau ajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia

Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi lagi dia yang kujumpa
Malam hangat tapi ku terjaga
Rindukan dirinya si pusat kecewa

Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi menyangkut dia ku tak bisa

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kau ajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia

Melesat tepat di titik kelemahanku
Letaknya di hati hatiku ini

Terbaik tetap selalu ada singgasana
Tempat untuknya

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kau ajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia

Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi lagi hanya dia
Malam yang hangat tapi ku terjaga
Hanyalah dia si pusat kecewa

Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi lagi hanya dia
Malam yang hangat tapi ku terjaga
Rindukan dia si pusat kecewa

5. Satu Bulan - Bernadya

Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun, kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila

Kita tak temukan jalan
Sepakat akhiri setelah beribu debat panjang
Namun, kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini belum terima

Bohongkah tangismu sore itu di pelukku?
Nyatanya pergiku pun tak lagi mengganggumu
Apa sudah ada kabar lain yang kautunggu?

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apa pun, sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Kalau bisa, jangan ada dulu

Baru lewat satu bulan
Kemarin ulang tahunku tak ada pesan darimu
Tak apa, mungkin kau lupa
Atau sudah ada hati yang harus kaujaga

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang kauantar jemput setiap Sabtu
Yang s'lalu ingatkan untuk pakai sabuk pengamanmu
Kalau bisa, jangan buru-buru

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apa pun, sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Kalau bisa, jangan ada dulu

Hu, hu-uh
Hu-uh




(sun/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads