Hari ini, 4 Desember 2024, tepat 44 tahun bubarnya band rock asal Inggris Led Zeppelin. Terlepas dari sederet lagu mereka yang abadi hingga saat ini, ada hal-hal menarik dari empat personelnya di luar urusan musik.
Led Zeppelin terbentuk pada September 1968. Band tersebut terdiri dari Jimmy Page (gitar), Robert Plant (vokal utama), John Bonham (drum), dan John Paul Jones (bas, keyboards, mandolin).
Sepanjang kariernya, Led Zeppelin telah membukukan 12 album. Dari sekian banyak lagu yang mencuri perhatian dunia, ada satu judul yang paling melegenda, yaitu lagu Stairway To Heavean, yang dirilis pada 1971.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada 4 Desember 1980, Led Zeppelin bubar. Band tersebut menyudahi kisahnya setelah sang drummer meninggal di tahun yang sama. Namun terlepas dari kenyataan bahwa band tersebut benar-benar bubar, ada banyak penggalan kutipan yang pernah di utarakan para personelnya, tentang kebersamaan mereka di Led Zeppelin.
![]() |
Seperti yang diutarakan Jimmy, yang kemudian dikutip buku Led Zeppelin Blak-Blakan yang disusun Dave Lewis dan Paul Kendall. Dalam kutipan tersebut, Jimmy menggambarkan betapa solidnya Led Zeppelin.
"Tidak ada alasan untuk bubar. Tidak ada yang secara musikal inheren dalam Led Zeppelin yang bisa mengganggu atau memecahbelahnya. Ada keragaman, kebebasan yang luas, dan para pemain tak dibatasi oleh apapun. Itu bagus dari sudut pandang akal sehat. Di band kami setiap orang menghargai orang lain. Setiap orang memainkan sesuatu untuk membuat yang lain terkesan," ucap Jimmy.
"Aku tidak melihat keretakan apapun. Orang-orang mengatakan kepada kami 'sekarang kalian sudah mapan, apakah kalian akan bubar?' Itu sikap yang buruk sekali. Membubarkan band ini adalah sebuah tindakan kriminal," imbuhnya.
Perjalanan panjang Led Zeppelin tak bisa dilepaskan dari sang manajer, Peter Grant. Tidak hanya mengatur ini itu yang berkaitan dengan band, Peter juga begitu mengenal masing-masing personel Led Zeppelin.
Dalam buku tersebut, ada kutipan Peter yang menyebutkan keunikan dari masing-masing personel band. Seperti Jimmy yang identik dengan dompetnya, dan Jones yang nyaman dalam kesunyiannya.
"Jimmy dikenal sebagai Led Wallet karena dia selalu membawa dompet yang berat dan selalu tersimpan di kantongnya. Robert punya tanah pertanian di Worcestershire dan tinggal di sana bersama kambing-kambingnya. John bahagia selama dia punya segelas bir. Dia juga punya lebih banyak mobil balap ketimbang siapa pun yang kukenal. Dealer mobil Birmingham bisa terus hidup hanya dengan pelanggan John Bonham. John Paul Jones adalah antitesis pop star. Kamu tidak pernah menjumpainya. Dia seperti pertapa dan hanya muncul ketika mereka menggelar konser atau merekam album," ucap Peter.
Sang vokalis kemudian mengatakan kehadiran Peter sangat berarti bagi Led Zeppelin. Ia ingin apresiasi untuk band juga tertuju pada manajer legendaris yang meninggal pada 1995 tersebut.
"Seandainya tidak ada Peter di belakang kami, kami bisa dengan mudah hancur berkeping-keping. Ucapan terima kasih yang disampaikan kepada kami, seharusnya juga ditujukan kepada Peter, karena dia mendampingi kami selama di Amerika ke mana pun kami pergi, padahal dia bisa saja duduk-duduk di kantor. Dia memegang peran penting," ucap Robert.
Baca juga: Panbers: Tiga Kota, Tiga Nama |
(sun/des)