Tentang Kota Bengkulu, Bumi Rafflesia Tempat Pengasingan Bung Karno

Bengkulu

Tentang Kota Bengkulu, Bumi Rafflesia Tempat Pengasingan Bung Karno

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Jumat, 17 Mei 2024 04:00 WIB
Kota Bengkulu yang dijuluki Bumi Rafflesia merupakan ibu kota dari Provinsi Bengkulu. Kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera ini dulunya masih satu kesatuan dengan Kesultanan Palembang Darussalam.
Ilustrasi Bengkulu/Foto: Istimewa (dok. situs Pariwisata Provinsi Bengkulu)
Bengkulu -

Kota Bengkulu yang dijuluki Bumi Rafflesia merupakan ibu kota dari Provinsi Bengkulu. Kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera ini dulunya masih satu kesatuan dengan Kesultanan Palembang Darussalam.

Bengkulu juga menjadi tempat pengasingan Presiden RI pertama Ir. Soekarno tahun 1939-1942, pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Serta merupakan kota kelahiran sang istri, Fatmawati.

Berikut ini ulasan mengenai sejarah Kota Bengkulu, geografi, fakta menarik serta budayanya. Yuk disimak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kota Bengkulu

Dilansir laman resmi Universitas STEKOM, pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah penguasa dari Minangkabau. Kedatang bangsa Eropa ke kepulauan Indonesia dikarenakan ingin memperoleh langsung rempah-rempah dari sumbernya.

Orang Belanda mendirikan Verenigde Oost Indie Compagnie (VOC) atau Maskapai Serikat untuk Hindia Timur. Orang Inggris mendirikan East India Company atau Maskapai untuk Hindia Timur.

ADVERTISEMENT

Lada menjadi salah satu rempah-rempah yang dicari bangsa Eropa. Pulau Sumatera bagian selatan menjadi salah satu daerah di mana lada tumbuh.

Pada tahun 1633, VOC mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Selanjutnya pada tahun 1685, East India Company juga mendirikan suatu pos di Bengkulu bernama Bencoolen, dengan tujuan mencari lada.

Inggris mengirim pasukan kecil untuk melindungi pos tersebut dengan membangun suatu benteng, Fort Malborough. Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun.

Dalam jangka waktu tersebut, ratusan prajurit Inggris meninggal karena kolera, malaria, dan disenteri. Selain membangun Fort Malborough, Company juga membangun Fort York di Bengkulu serta Fort Anne di Mukomuko.

Pada tahun 1760, Fort Malborough menyerah kepada pasukan dari Prancis. Kemudian tahun 1807, Resident Inggris Thomas Parr dibunuh, digantikan dengan Thomas Stamford Raffles yang berusaha menjalin hubungan damai dengan penguasa setempat.

Pada tahun 1842, melalui perjanjian yang ditandatangani Inggris-Belanda, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan Melaka ke Inggris.
Akan tetapi, Belanda baru mendirikan administrasi kolonialnya pada tahun 1868. Ketika tahun 1878, ekonomi Bengkulu mulai membaik dan menjadikan Bengkulu residentie terpisah dari Sumatera Selatan.

Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu Kota Kecil dengan luas 17,6 kilometer persegi dalam Provinsi Sumatera Selatan. Penyebutan Kota Kecil tersebut kemudian berubah menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah.

Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang pembentukan Provinsi Bengkulu, Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Penetapan UU tersebut baru berlaku pada tanggal 1 Juni 1968, setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968.

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1986, luas wilayah Kotamadya Bengkulu bertambah menjadi 144,52 kilometer persegi, dan terdiri atas 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan, dan 17 desa.

Geografi Kota Bengkulu

Masih dari sumber yang sama, Kota Bengkulu berada di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kota tersebut memiliki luas wilayah 144,52 kilometer persegi dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 meter.

Kota Bengkulu tidak memiliki wilayah yang berjarak lebih dari 30 kilometer dari pesisir pantai. Sebab daerahnya yang berada di pesisiran.

Kota Bengkulu dilayani Pelabuhan Pulau Baai yang merupakan pelabuhan samudera satu-satunya di Provinsi Bengkulu. Selain itu, kota ini juga membawahi sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Tikus.

Fakta-fakta Kota Bengkulu

Dikutip laman resmi SMKN 3 Kota Bengkulu, terdapat beberapa fakta menarik seputar Bengkulu. Berikut uraiannya:

1. Tempat Tumbuhnya Bunga Rafflesia

Bukan tanpa alasan julukan Bumi Rafflesia disematkan pada Kota Bengkulu. Hal tersebut dikarenakan terdapat Bunga Rafflesia yang tumbuh di daerah tersebut.

Bunga ini ditemukan pertama kali pada tahun 1818 oleh dua pria asal Inggris. Mereka yakni Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles.

Bunga Rafflesia memiliki diameter antara 70 hingga 110 sentimeter, yang dikenal sebagai bunga terbesar di dunia. Bunga ini mempunyai lima kelopak dengan warna oranye yang menawan, serta memiliki aroma yang busuk ketika mekar.

Saat ini, Bunga Rafflesia Arnoldi menjadi ikon yang khas dari Provinsi Bengkulu.

2. Tempat Kelahiran Fatmawati

Hj Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu, Hindia Belanda. Ia merupakan Ibu Negara Pertama RI dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Ia istri dari Presiden Soekarno dan ibunda dari Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, Fatmawati juga dikenal karena jasanya dalam menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih, yang dikibarkan ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945.

Di Kota Bengkulu, terdapat Rumah Fatmawati yang merupakan tempat kediaman Fatmawati. Saat ini, Rumah Fatmawati telah ditetapkan Pemerintah Daerah Bengkulu menjadi aset sejarh.

3. Terdapat Benteng Malborough

Sebagai kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, Kota Bengkulu juga memiliki benteng yang besar yaitu Benteng Malborough. Benteng tersebut merupakan peninggalan Inggris dan menjadi benteng terkuat kedua Inggris di wilayah timur ketika itu.

Benteng Malborough berlokasi di Jalan Benteng, Kebun Keling. Benteng ini berdiri di atas tanah seluas 44.000 meter persegi dan 8,5 meter di atas permukaan laut (mdpl)

4. Tempat Pengasingan Soekarno

Selain sebagai tempat kelahiran Fatmawati, Kota Bengkulu juga merupakan tempat pengasingan Ir Soekarno yang berlokasi di jantung Kota Bengkulu. Tepatnya di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban. Rumah tersebut ditempati pada 1938-1942.

5. Festival Ikan-ikan

Dilansir laman resmi Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu, Festival Ikan-ikan merupakan festival yang memamerkan tarian dengan properti menyerupai boneka ikan, dengan bambu sebagai kulitnya, ukuran yang besar, dengan pernak-pernik sebagai hiasan tambahan.

Ikan-ikan diarak dan digerakkan sesuai dengan irama dan syair dari musik melayu yang didendangkan. Festival tersebut bertujuan untuk mensyukuri rahmat Tuhan atas hasil panen ikan yang berlimpah.

Budaya Kota Bengkulu

Dikutip Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Bengkulu, Bumi Rafflesia tidak hanya menyajikan wisata. Akan tetapi memiliki berbagai budaya yang masih dilestarikan hingga kini.

1. Perayaan Tabot

Perayaan Tabot merupakan salah satu warisan budaya yang hingga kini masih dipertahankan. Acara Tabot dirayakan setiap tanggal 1 sampai 10 Muharam setiap tahunnya.

2. Batik Besurek

Bengkulu mempunyai kesenian Batik Besurek, yaitu kain batik yang dihiasi huruf Arab gundul serta diakui oleh pemerintah RI sebagai salah satu warisan budaya RI. Kebudayaan Bengkulu ini mempunyai beberapa ciri khas karena dipengaruhi suku berbeda yaitu kebudayaan Bengkulu Selatan Suku Serawai, kebudayaan Rejang dan kebudayaan Pesisir.

Demikian penjelasan mengenai sejarah Kota Bengkulu, lengkap dengan geografi, fakta menarik hingga budayanya. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads