Kerajaan Sekala Brak di Lampung: Sejarah, Lokasi, dan Bukti Peninggalan

Lampung

Kerajaan Sekala Brak di Lampung: Sejarah, Lokasi, dan Bukti Peninggalan

Bagus Nugroho - detikSumbagsel
Jumat, 03 Mei 2024 23:00 WIB
Ilustrasi Istana Kerajaan Sekala Brak Lampung, Lamban Gedung
Foto: Ilustrasi Istana Kerajaan Sekala Brak Lampung, Lamban Gedung (Dok. Kemendikbud)
Lampung -

Kerajaan Sekala Brak merupakan salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Lampung. Kerajaan ini memiliki beberapa penyebutan nama seperti Sekala Brak, Skala Brak, Sekala Beghak, dan Segara Brak.

Kerajaan Sekala Brak dianggap sebagai simbol peradaban, kebudayaan dan eksistensi orang Lampung. Berikut detikSumbagsel rangkum informasi mengenai Kerajaan Sekala Brak dari berbagai sumber.

Sejarah Kerajaan Sekala Brak

Dikutip dari buku berjudul Kerajaan Tulang Bawang, Rangkaian Sejarah yang Hilang oleh Akhmad Sadad terbitan Iphedia Network, di Lampung sekitar abad ke-3 Masehi terdapat Kerajaan Skala Brak (Sekala Beghak), yang dipimpin oleh Raja Buay Tumi. Raja ini merupakan pemimpin suku Tumi, salah satu bangsa pertama yang menempati tanah Lampung. Suku Tumi lalu membangun peradaban di Sekala Brak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan kerajaan ini dianggap sebagai simbol peradaban, kebudayaan dan eksistensi orang Lampung. Penyebutan Lampung menurut pendapat ini berasal dari kata "Anjak Lambung". Artinya, menunjukkan tempat tinggi, yakni lereng Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung.

Ada sejumlah teori mengenai etimologi Sekala Brak. Pertama, Sekala Bhra berarti titisan dewa dan terkait dengan Kerajaan Sekala Brak Hindu. Kedua, Segara Brak berarti genangan air yang luas, yaitu Danau Ranau yang terletak tidak jauh dari Kerajaan Sekala Brak. Ketiga, Sekala Brak yang berarti tumbuhan sekala. Kemungkinan tumbuhan itu Ketembang Sekala atau Amomum Blumeanum Valeton, sejenis tanaman jahe-jahean yang ada banyak di dataran tinggi Pesagi.

ADVERTISEMENT

Ada juga yang menyebut Skala Brak atau Sekala Beghak yang berarti "tetesan yang mulia".

Lokasi Kerajaan Sekala Brak

Masih di sumber yang sama lokasi Kerajaan Sekala Brak terletak di lereng Gunung Pesagi, Belalau, tepatnya di sebelah selatan Danau Ranau. Daerahnya sekarang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Bukti Peninggalan Kerajaan Sekala Brak

Di sumber yang sama, riwayat leluhur bangsa Lampung dan Sekala Brak bisa ditelusuri, antara lain dari warahan (cerita turun-temurun), warisan adat serta peninggalan lainnya seperti menhir peninggalan semasa Megalitikum. Peninggalan ini menjadi bukti leluhur orang Lampung sudah memiliki peradaban masa prasejarah.

Riwayat Kerajaan Sekala Brak diketahui dari tambo-tambo. Tambo, merupakan salah satu bentuk ekspresi kesadaran masyarakat terhadap masa lalu. Isinya seluk beluk kebudayaan, adat dan asal-usul. Dalam tambo, ada narasi kesejarahan yang ditujukan untuk bermacam kepentingan. Tambo dibuat sebagai ekspresi mengenai kondisi sosial waktu itu. Tambo tentang Sekala Brak sebagian besar ditemukan tertulis di kulit kayu maupun kulit kerbau.

Ada juga ditemukan sejumlah peninggalan lain di lereng Gunung Pesagi, seperti batu-batu kuno, tapak bekas kaki, altar dan tempat eksekusi. Berdasarkan penafsiran Prof. Dr. Louis-Charles Damais, Prasasti Hujung Langit (Hara Kuning) yang ditemukan di Bunuk Tenuar, Liwa, bukti peninggalan Sekala Brak zaman suku Tumi.

Di prasasti bertarikh 9 Margasira 919 Saka tersebut, terpampang nama dari seorang raja yang diduga pernah memimpin di Sekala Brak bernama Baginda Sri Haridewa.

Sementara itu, dikutip buku berjudul Ayo Mengenal Istana Kerajaan di Indonesia oleh Intania Poerwaningtias dan Nidya K. Suwarto terbitan Kemdikbud, bukti peninggalan Kerajaan Sekala Brak yang lain adalah istana kerajaan, dikenal dengan nama Lamban Gedung.

Dalam bahasa daerah, lamban adalah sebutan untuk 'rumah'. Rumah adat di Lampung disebut dengan lamban. Tetapi khusus untuk raja disebut Lamban Gedung atau Gedung Dalom.

Lamban Gedung berbentuk panggung, ada dua lantai pada istana tersebut. Setelah melewati tangga masuk terdapat beranda sebelum memasuki gedung. Di dalamnya terdapat ruangan besar untuk sidang/rapat adat. Terdapat juga singgasana raja di ruangan itu, di belakang singgasana terdapat ruangan istirahat bagi raja dan permaisuri atau keluarga yang diizinkan.

Itu dia informasi seputar Kerajaan Sekala Brak, mulai dari sejarah, lokasi hingga bukti peninggalannya di Lampung. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads