- Sejarah Kabupaten Ogan Ilir
- Fakta Kabupaten Ogan Ilir 1. Terkenal sebagai Daerah Penghasil Nanas Terbesar di Provinsi Sumsel 2. Mayoritas Penduduk Berprofesi Petani 3. Nama Ogan Ilir Dikaitkan dengan Wilayahnya yang Terletak di Bagian Hilir Sungai Ogan 4. Mayoritas Penduduk di Kabupaten Ogan Ilir Berasal dari Suku Melayu 5. Pusat Pendidikan dan Kampus Universitas Sriwijaya 6. Ogan Ilir Hasil Pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir 7. Terdapat Tol Trans Sumatera
Sejarah Kabupaten Ogan Ilir (OI) cukup panjang. Mulai dari pembagian afdeeling pada masa kolonial Belanda hingga pemekaran Ogan Ilir dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Tahukah detikers, Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) yang terbentuk pada tahun 2003. Kabupaten ini juga memiliki fakta menarik mulai dari sebagai daerah penghasil nanas terbesar di Sumsel hingga terdapat jalan tol yang merupakan salah satu proyek dari Jalan Tol Trans Sumatera.
Berikut detikSumbagsel rangkum sejarah terbentuknya dan fakta menarik tentang Kabupaten Ogan Ilir yang dikutip dari website resmi Kabupaten Ogan Ilir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Kabupaten Ogan Ilir
Pada masa kolonial Belanda terdapat 9 afdeeling dalam Keresidenan Palembang yaitu Afdeeling Palembang, Afdeeling Tebing Tinggi, Afdeeling Lematang Ulu dan Lematang Ilir, Afdeeling Komering Ulu-Ogan Ulu dan Enim, Afdeeling Rawas, Afdeeling Musi Ilir, Afdeeling Ogan Ilir dan Belida, Afdeeling Komering Ilir, Afdeeling Iliran dan Banyuasin.
Pembagian wilayah afdeeling telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir pada 1921, Keresidenan Palembang di Sumatera Selatan diubah menjadi 3 afdeeling yaitu Afdeeling Palembang Hilir, Afdeeling Palembang Hulu, Afdeeling Ogan dan Komering Ulu. Pada saat itu Ogan Ilir tidak lagi sebagai afdeeling tetapi berubah menjadi Onder Afdeeling Ogan Ilir yang pusat pemerintahannya berada di Tanjung Raja.
Setelah 17 Agustus 1945, bersama-sama dengan Onder-Afdeeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pada 1958, terdapat ide gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir yang disuarakan oleh Ikatan Pelajar Ogan Ilir (IPOI). Pada 2000, pasca era Reformasi, rencana pembentukan Kabupaten Ogan Ilir kembali mencuat. Ide pemekaran kabupaten ini kemudian ditindaklanjuti oleh berbagai elemen masyarakat. Akan tetapi beberapa orang menolak pemekaran Kabupaten Ogan Ilir.
Pada 2001 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kabupaten Ogan Komering Ilir menganggarkan dana untuk kegiatan survei Potensi Wilayah Rencana Pemekaran Kabupaten OKI bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya. Mawardi Yahya, Ketua DPRD Ogan Komering Ilir pada saat itu mendorong ide pembentukan Kabupaten Ogan Ilir.
Berdasarkan hasil riset STPDN Jatinangor, DPRD Ogan Komering Ilir mengeluarkan surat keputusan Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 2 September 2002 tentang persetujuan atas usul Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk pembentukan Kabupaten Ogan Ilir. Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan keluarnya Surat Gubernur Sumsel Nomor 130/4081/I yang ditanda-tangani Ir. H. Syahrial Oesman.
Kemudian rapat akbar digelar di Lapangan Polsek Indralaya yang dihadiri tim dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Hasil dari rapat akbar ini adalah deklarasi kebulatan tekad masyarakat Ogan Ilir untuk membentuk Kabupaten Ogan Ilir.
Kemudian Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan otonomi daerah secara penuh dan terpisah dari Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 yang ditetapkan pada 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan. Pada 7 Januari 2004, Kabupaten Ogan Ilir diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Fakta Kabupaten Ogan Ilir
Ada banyak fakta menarik terkait Kabupaten Ogan Ilir. Di sini detikSumbagsel rangkum 7 fakta yang paling menarik.
1. Terkenal sebagai Daerah Penghasil Nanas Terbesar di Provinsi Sumsel
Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Kabupaten Ogan Ilir menjadi daerah penghasil buah nanas terbesar di Sumsel. Data statistik tahun 2021 mencatatkan Kabupaten Ogan Ilir menghasilkan nanas sebanyak 4.215.919 kuintal.
2. Mayoritas Penduduk Berprofesi Petani
Mayoritas pekerjaan masyarakat di Ogan Ilir adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir telah meluncurkan program Petani Milenial yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah serta merangsang generasi muda agar tidak malu menjadi petani.
3. Nama Ogan Ilir Dikaitkan dengan Wilayahnya yang Terletak di Bagian Hilir Sungai Ogan
Secara geografis, istilah Ogan Ilir dikaitkan dengan keberadaan wilayahnya yang terletak di bagian hilir Sungai Ogan. Sungai Ogan merupakan satu dari sembilan sungai besar di wilayah Provinsi Sumsel. Terdapat 9 sungai besar di Sumsel atau biasa disebut Batanghari Sembilan yaitu Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelkingi, Sungai Lakitan, Sungai Rawas, Sungai Rupit, Sungai Batang Hari Leko dan Sungai Musi.
4. Mayoritas Penduduk di Kabupaten Ogan Ilir Berasal dari Suku Melayu
Mayoritas masyarakat Kabupaten Ogan Ilir berasal dari Suku Melayu dengan 3 sub-suku yaitu Suku Ogan, Suku Penesak dan Suku Pegagan. Suku Ogan merupakan suku terbanyak di kabupaten tersebut. Suku Ogan dibagi menjadi 2 kelompok yaittu Suku Ogan Iliran dan Suku Ogan Uluan.
5. Pusat Pendidikan dan Kampus Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya (Unsri) terletak di Indralaya, Ogan Ilir yang sekaligus menjadi pusat administrasi kampus tersebut. Unsri juga merupakan salah satu pihak yang pernah mengajukan skenario pemekaran Kabupaten Ogan Ilir tetapi merekomendasikan untuk tidak memekarkan kabupaten tersebut
6. Ogan Ilir Hasil Pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Ilir merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten OKI pada tahun 2003. Ibukota Kabupaten Ogan Ilir adalah Indralaya yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan kabupaten tersebut. Kabupaten OI sendiri memiliki 16 kecamatan, 14 kelurahan dan 227 desa.
7. Terdapat Tol Trans Sumatera
Kabupaten Ogan Ilir memiliki proyek Tol Trans Sumatera yaitu Ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Jalan Tol Palindra terdapat tiga seksi, yakni seksi 1 ruas Palembang-Pamulutan, seksi 2 ruas Pamulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM), seksi 3 ruas KTM-Simpang Indralaya.
Demikian informasi mengenai fakta menarik Kabupaten Ogan Ilir dan sejarah terbentuknya kabupaten tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi detikers yang ingin berkunjung ke Kabupaten Ogan Ilir.
(dai/dai)