Kabupaten Lahat merupakan salah satu dari 17 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Kabupaten ini memiliki 24 kecamatan, 17 kelurahan, dan 360 desa.
Kabupaten Lahat berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Rawas di sebelah Utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Pagar Alam, Muara Enim dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Kemudian, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang. Luas wilayah Kabupaten Lahat yakni 4.361,33 km persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahukah detikers bagaimana sejarah berdirinya Kabupaten Lahat? Kabupaten Lahat terbentuk karena kekalahan perang. Yuk simak sejarah lahirnya kabupaten tersebut dalam rangkuman detikSumbagsel berikut ini.
Sejarah Kabupaten Lahat
Dilansir situs resmi Pemkab Lahat, sejarah terbentuknya Kabupaten Lahat dilatarbelakangi kehadiran Hindia Belanda di Sumatera Selatan, tepatnya pada tahun 1823.
Saat itu, Belanda mencoba mengambil alih kekuasaan Kesultanan Palembang yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II. Kekuasaan Belanda semakin menyebar ketika Sultan Palembang diasingkan ke Ternate.
Pada tahun 1825, pemerintahan Belanda mulai menyusuri wilayah Sumatera Selatan hingga ke bagian barat. Wilayah ini menjadi pusat kehidupan Kabupaten Lahat. Pemerintah Belanda semakin gencar menjalankan aksinya.
Mereka kemudian membuat strategi untuk menguasai Sumatera Selatan dengan membentuk Pemerintah Tingkat Karesidenan Palembang. Kepemimpinan daerah jatuh ke tangan seorang residen dengan pusat ibu kota di Palembang.
Kejayaan Belanda tersebut tidak sepenuhnya diterima masyarakat Lahat. Pada masa itu, daerah yang menjadi kekuasaan Belanda mendapat perlawanan hebat dari warga asli yang tidak mau dijajah. Mereka lantas melakukan peperangan.
Kejadian tersebut dikenal sebagai perang Benteng Jati, Benteng Muntar Alam, dan Benteng Tebat Serut. Alhasil, Belanda menerima perlawanan dari masyarakat Lahat dan berhasil menduduki semua benteng. Otomatis masyarakat mengalami kekalahan.
Namun, dari peperangan itu lahirlah persatuan antara masyarakat Lahat yang mengalami kekalahan terkhusus saat Perang Benteng Jati. Kesepakatan terjadi dari masing-masing pemimpin suku untuk mempertahankan persatuan daerah.
Adanya kesepakatan menjadi dasar dibentuknya Hari Jadi Daerah Tingkat II Kabupaten Lahat pada 20 Mei 1869. Bertepatan juga dengan pembentukan Afdeling Lematang Oeloe, en Lematang Ilir, en de Pasemah Landen yang dipimpin oleh Asisten Residen PP.DU.CLOUX.
Jadi begitulah terbentuknya Kabupaten Lahat ini. Nah, apakah kamu pernah berkunjung ke Lahat atau malah tinggal di sana? Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, detikers.
(Candra Setia Budi/des)