Sungai Musi, aliran sungai yang melintasi wilayah Sumatera Selatan termasuk Palembang, tak hanya menyimpan keindahan. Aliran sungai yang membelah Palembang ini juga punya cerita mistis karena dipercaya menjadi tempat bersemayamnya makhluk astral bernama antu banyu.
Namun, di balik ceritanya yang horror, antu banyu ternyata juga punya 'sisi lain', yakni pesan yang berkaitan dengan ekologis dan alam sekitar. Penasaran seperti apa seluk-beluk antu banyu? Simak penjelasan yang dihimpun detikSumbagsel dari berbagai sumber berikut ini.
Kepercayaan Masyarakat tentang Antu Banyu
Antu banyu secara harfiah berarti hantu air. Sejarawan Universitas Sriwijaya, Dedi Irwanto menjelaskan bahwa ada kepercayaan yang beredar luas di masyarakat Palembang mengenai sosok hantu yang satu ini. Konon makhluk ini merupakan arwah dari korban yang tenggelam di sungai, sengaja terjun maupun yang tidak sengaja jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut cerita, antu banyu ini ada karena sering ada orang yang tenggelam di Sungai Musi. Dari catatan kepolisian dan jurnalis, banyak laporan orang tenggelam di Sungai Musi," ucap Dedi kepada detikSumbagsel, Minggu (25/6/2023).
Kepercayaan lainnya, lanjut Dedi, adalah bahwa sosok antu banyu inilah yang menahan jiwa-jiwa mereka yang jatuh dan tenggelam di sungai. Terutama anak-anak kecil. Tubuh mereka yang jatuh biasanya sulit ditemukan karena ditahan atau dimakan oleh antu banyu ini. Butuh bantuan khusus dari pawang untuk bisa menemukan jasad orang yang tenggelam.
"Jika ada yang tenggelam, nanti didatangkan pawang dari daerah Pemulutan, Ogan Ilir. Usai tenggelam, akan muncul dalam bentuk jenazah dan mayatnya ditemukan di tempat yang sama dengan saat dia tenggelam," kata Dedi.
Menurut catatan detikTravel pada tahun 2012, keberadaan antu banyu sendiri sama seperti makhluk astral lainnya: Ada yang percaya, ada yang tidak. Namun, makhluk ini selalu dikaitkan dengan hilangnya seseorang di Sungai Musi.
Selain antu banyu, ada beberapa nama makhluk lagi yang dipercaya menghuni sungai tersebut. Antara lain buaya putih, ular raksasa, dan iwak tapa. Ada juga Si Amang Aik atau monyet air. Nama-nama makhluk legendaris inilah yang membuat warga biasanya enggan menghabiskan waktu di tepi sungai hingga malam.
Menurut seorang tour guide bernama Udin Marogan kepada detikTravel, berdasarkan pengalamannya, kehadiran antu banyu dapat dideteksi lewat beberapa tanda. Antara lain, air sungai berwarna coklat susu, permukaan air tenang tetapi bagian bawah permukaannya berputar-putar, atau permukaan air terasa hangat tetapi bagian bawahnya dingin.
Asal-usul Antu Banyu
Mengutip Septriani dalam 'Relasi Perempuan dan Alam dalam Legenda Rakyat Sumatera Selatan' yang diterbitkan di Jurnal Bahasa Vol. 4 No. 2 Desember 2022, legenda antu banyu dikenal sebagai salah satu cerita yang disampaikan orang tua kepada anak-anaknya agar berhati-hati ketika bermain di sekitar sungai. Cerita ini juga dipercaya benar oleh sebagian masyarakat Sumatera Selatan.
Asal-usul antu banyu berawal dari seorang putra mahkota yang mendapat kutukan hingga kulitnya berbau busuk. Kutukan itu disebut akan hilang jika dia menemukan jodoh. Namun, ada syarat dari jodoh tersebut, yakni haruslah seorang perempuan yang lahir tanpa ari-ari.
Singkat cerita, ada putri dari kerajaan tetangga yang memenuhi syarat tersebut dan mereka pun dinikahkan. Namun, putri tersebut tidak tahan dengan bau busuk sang putra mahkota, sehingga dia pun memutuskan untuk terjun ke sungai. Nah, sang putri tersebut diyakini menjadi sosok antu banyu.
Antu banyu disebut memiliki ciri-ciri berbau busuk dan amis. Masyarakat mempercayai sosok ini muncul saat air sungai mulai pasang atau menjelang Maghrib. Saat sosok antu banyu muncul, diyakini orang-orang yang masih berada di pinggir sungai akan hanyut.
Tak sampai di situ saja, Septriani menjelaskan bahwa antu banyu dipercaya akan membawa orang yang hanyut itu tenggelam hingga dasar sungai, kemudian mengisap sumsum tulang belakangnya. Ketika jasad itu kembali ke permukaan dan ditemukan tim penyelamat, akan ada lubang bekas isapan sumsum tulang itu di bagian belakang tubuhnya.
Sisi Lain Antu Banyu dan Kaitannya dengan Alam
Terlepas dari kisah horrornya, cerita antu banyu juga dikaitkan dengan kepentingan ekologis. Masyarakat menilai bahwa sosok antu banyu yang bau amis adalah cerminan sekaligus peringatan bagi masyarakat sekitar sungai yang kurang menjaga kelestarian alam, khususnya Sungai Musi.
Bau busuk yang timbul bukan semata-mata karena kedatangan antu banyu, melainkan dari limbah dan sampah yang dibuang manusia sendiri ke sungai. Jadi, Septriani menyimpulkan dalam jurnalnya, antu banyu bukan hanya mitos menakutkan, tetapi juga sebagai penjaga etika lingkungan bagi manusia dan penjaga Sungai Musi.
Kisah yang menarik bukan, detikers? Jadi, apakah kamu tim yang percaya bahwa antu banyu itu ada? Atau mungkin detikers pernah punya pengalaman horror sendiri dengan antu banyu dan Sungai Musi?
(des/des)