Belasan Ton Udang Black Tiger Beku Asal Sumsel di Ekspor ke Jepang

Sumatera Selatan

Belasan Ton Udang Black Tiger Beku Asal Sumsel di Ekspor ke Jepang

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Selasa, 05 Agu 2025 22:00 WIB
Petugas Balai Karantina Sumsel memeriksa udang black tiger asal Sumsel yang siap diekspor ke Jepang.
Foto: Petugas Balai Karantina Sumsel memeriksa udang black tiger asal Sumsel yang siap diekspor ke Jepang. (Dok. Karantina Sumsel)
Palembang -

Udang black tiger beku (Penaeus monodon) asal Sumatera Selatan ke Jepang. Udang dengan nilai ekspor mencapai Rp 2 miliar tersebut dikirim melalui Pelabuhan Boom baru.

Sebelum dikirim ke Jepang, udang sebanyak 11 ton tersebut harus dipastikan bebas dari White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan juga menerapkan standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) Sri Endah Ekandari mengatakan Jepang merupakan salah satu pasar udang black tiger dengan standar keamanan pangan yang ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka dari itu sebelum di ekspor ke Jepang,Karantina Sumsel memastikan udang bebas dari White Spot Syndrome Virus (WSSV), juga menerapkan standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP)," kata Endah, dalam rilis yang diterima detikSumbagel, Senin (4/8/2025).

Menurut Endah, sebelum komoditas tersebut dikirim, udang black tiger telah menjalani prosedur tindakan karantina secara lengkap, termasuk pemeriksaan dokumen, fisik, dan uji laboratorium.

ADVERTISEMENT

Hasil uji laboratorium sendiri menunjukkan udang black tiger tersebut bebas dari WSSV, sehingga dinyatakan aman untuk dikonsumsi dan layak untuk dilalulintaskan ke luar negeri.

"Petugas karantina kemudian menerbitkan sertifikat kesehatan ikan sebagai dokumen pendukung ekspor," katanya.

Endah menambahkan upaya mendorong ekspor komoditas dari Sumatera Selatan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat.

"Karantina Sumsel akan terus mendukung akselerasi ekspor dengan tetap memastikan aspek biosekuriti, kesehatan ikan, dan pemenuhan persyaratan negara tujuan, demi memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor dunia," pungkas Endah.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads