Ekonomi Provinsi Bangka Belitung (Babel) belum menunjukkan kondisi membaik. Pada 2024, ekonomi Babel hanya mampu tumbuh sebesar 0,77 persen. Angka ini melambat dibandingkan 2023 yang tumbuh sebesar 4,38 persen. Faktornya, kasus tata kelola pertambangan timah.
"Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Babel triwulan IV-2024 melambat yakni tumbuh sebesar 0,77 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2023 yang tumbuh sebesar 4,38 persen," kata Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga kepada detikSumbagsel, Kamis (6/2/2025).
Berdasarkan catatan BPS provinsi, ekonomi Babel di triwulan I-2024 secara tahunan atau year on year hanya sebesar 1,01 persen, triwulan II-2024 sebesar 1,02 persen. Kemudian, pada triwulan III-2024 hanya tumbuh sebesar 0,13 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toto menyebut, ekonomi Babel di triwulan IV-2024 secara tahun ke tahun dibandingkan triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 0,94 persen, melambat dibandingkan capaian triwulan IV-2023 yang tumbuh sebesar 4,00 persen.
Kemudian, jika dibandingkan triwulan III-2024, ekonomi Babel tumbuh sebesar 3,48 persen. Angka ini meningkat dibanding capaian triwulan III-2024 lalu yang terkontraksi sebesar 0,86 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung menjadi pertumbuhan yang terendah di Pulau Sumatera pada triwulan I-IV 2024 dan terendah secara nasional pada triwulan I-III 2024," tegasnya.
Toto menerangkan perlambatan ekonomi Babel disebabkan dari sejumlah faktor, terutama adanya permasalahan tata kelola pertambangan timah. Dampaknya aktivitas ekspor timah terhambat, bahkan sampai nol pengiriman.
"Dampak dari permasalahan tata kelola timah yang terjadi di Provinsi Bangka Belitung. Pada Januari-Februari 2024, tidak ada ekspor logam timah," katanya.
Faktur lain, kata dia, adanya 7 lapangan usaha mengalami kontraksi pada triwulan IV-2024. Yakni lapangan usaha jasa Perusahaan, Transportasi dan Pergudangan, Keuangan dan Asuransi, lapangan Perdagangan Besar dan Eceran.
"Ketujuh lapangan usaha memberikan kontribusi 53,54 persen terhadap PDRB Babel pada triwulan IV-2024. Tiga lapangan usaha yakni Industri Pengolahan, Perdagangan dan Konstruksi masuk dalam 5 kontributor terbesar terhadap PDRB Babel," tambahnya.
(dai/dai)