Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut tak akan impor 4 jenis pangan mulai tahun ini, yakni beras, gula, jagung, dan garam. Efisiensi negara mencapai Rp 100 triliun.
"Kalau tidak impor pangan saja yang 4 macam itu kira-kira (efisiensi) bisa 5-6 miliar Dolar. Berarti kira-kira hampir Rp 100 triliun ya kan. Banyak itu, itu baru 4 macam belum yang lain-lain," ujar Zulhas usai Rakor Pangan di Provinsi Sumsel, Senin (13/1/2025).
Menurut Zulhas, tak impor 4 jenis pangan itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang tengah getol meningkatkan produksi di bidang pertanian. Bahkan, pemerintah menargetkan swasembada pangan dan tak bergantung pada impor dari negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Rakor Pangan yang dihadiri kepala daerah di Sumsel plus kementerian terkait, Zulhas meminta pemda mendukung program yang dijalankan pemerintah. Termasuk dalam hal impor pangan.
"Jadi tolong semuanya, gubernur, bupati/wali kota, kapolda, pangdam dan lain-lainnya kita harus berani dan siap tidak impor lagi. Ini harus jadi program bersama untuk mewujudkannya. Hasil rakor ini juga akan saya laporkan ke presiden, termasuk siapa-siapa yang tidak hadir saat ini," katanya.
Zulhas menyebut perhatian Prabowo sama halnya era kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada era Soeharto banyak petani memiliki kebun sendiri. Namun setelah sekitar 28 tahun kondisinya berubah, sebagian besar petani kini justru menjadi buruh.
"Saat ini ada momentum bagi kita untuk swasembada pangan, mengembalikan kejayaan pertanian seperti dulu lagi. Pak Presiden saat ini ingin ada pemerataan, kita berdaulat kembali, ingin swasembada. Makanya kita juga minta kepala daerah untuk fokus pada pertanian," ungkapnya.
Dalam rakor itu, Zulhas juga menekankan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait serapan hasil pertanian masyarakat oleh Bulog. Di antaranya serapan padi dan jagung. Terlebih HPP gabah sudah dinaikkan dari Rp 6 ribu menjadi Rp 6.500 dan jagung dari Rp 5 ribu menjadi Rp 5.500.
(sun/csb)