Pasar murah akan menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menekan kenaikan harga bahan pangan. Pelaksanaannya akan digelar hingga awal Januari 2025.
"Iya, gerakan pasar murah akan menjadi upaya kita menjaga harga bahan pangan di Sumsel karena kenaikan harga akibat tingginya permintaan saat momen Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2025," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi, Sabtu (21/12/2024).
Dia menyebut, pelaksanaan pasar murah tak hanya dikerjakan Pemprov Sumsel, tapi juga kabupaten/kota di Sumsel. Dalam waktu dekat gerakan pasar murah akan dilakukan di Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Muara Enim dan Lubuk Linggau sudah melaksanakan gerakan pasar murah kemarin. Gerakan pasar murah ini kita harapkan bisa dilakukan hingga Januari 2025 di kabupaten/kota lain di Sumsel," katanya.
Dalam gerakan pasar murah, dia menyebut hanya menjual berbagai kebutuhan dan komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Seperti beras, telur dan daging ayam, gula, minyak goreng, bawang, dan sebagainya.
Ruzuan juga memastikan ketersediaan stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada momen Nataru di Sumsel dalam kondisi aman. Pihaknya juga akan melakukan monitoring di sejumlah pasar yang ada di Sumsel untuk mengetahui kondiai harga di sejumlah wilayah.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dalam kegiatan pasar murah belum lama ini mengatakan, harga bahan pangan yang dijual di pasar murah dipastikan lebih terjangkau dari harga pasaran.
Sebelumnya diberitakan harga bahan pangan saat ini masih terkendali karena beberapa di antaranya masih di bawah harga acuan penjualan (HAP) dan harga pembelian pemerintah (HPP). Namun, beberapa bahan pangan lainnya sudah di atas HAP dan HPP.
Seperti harga bawang merah dengan HPP-HAP per kilogram Rp 36.500-Rp 41.500 di pasaran terpantau Rp 39.255. Bawang puting bonggol Rp 38 ribu di pasaran Rp 41.315, cabai merah keriting Rp 37 ribu-Rp 55 ribu di pasaran Rp 42.452.
Harga cabai rawit merah Rp 40 ribu-Rp 57 ribu di pasaran Rp 43.333, daging ayam ras Rp 40 ribu di pasaran Rp 34.844, telur ayam ras Rp 30 ribu di pasaran Rp 29.435, dan daging sapi Rp 140 ribu di pasaran Rp 135.527.
"Harga bahan pangan tidak terlalu naik signifikan. Terpenting adalah menjaga ketersediaannya harus cukup dan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya.
Beberapa daerah yang alami kenaikan harga dari hasil monitoring pasar seperti di Palembang. Bawang puting bonggol dijual Rp 45 ribu, cabai rawit merah Rp 55 ribu, daging sapi Rp 150 ribu, minyak goreng kemasan Rp 20 ribu, dan ikan tongkol Rp 35 ribu.
(csb/csb)