Bulog Bakal Impor 1,2 Juta Beras, Tiba Sebelum Desember 2024

Nasional

Bulog Bakal Impor 1,2 Juta Beras, Tiba Sebelum Desember 2024

Ignacio Geordi Oswaldo - detikSumbagsel
Sabtu, 31 Agu 2024 19:30 WIB
Sejumlah pekerja mengangkut beras impor dari Thailand yang baru tiba di gudang Bulog Banten, di Serang, Rabu (27/3/2024). Gudang Bulog setempat kembali menerima 17 ribu ton beras yang diimpor dari Thailand untuk memperkuat stok cadangan beras hingga lebaran. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nz
Foto: Potret beras impor masuk Indonesia (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta -

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik akan kembali mengimpor beras. Direncanakan 1,2 juta ton beras akan tiba sebelum Desember 2024. Lantas, impor ini untuk apa?

Dilansir detikFinance, dilakukannya impor beras itu sebagai upaya mengantisipasi turunnya produksi beras, serta menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan pada 2024 ini pihaknya mendapatkan persetujuan pemerintah untuk mengimpor 3,6 juta ton. Dari jumlah tersebut, hingga Juli 2024 jumlah realisasi impor beras ini sudah mencapai 2,4 juta ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu menyebut masih ada sisa kuota beras impor sebanyak 1,2 juta ton yang belum terealisasi, dan sisa kuota inilah yang diharapkan bisa tiba sebelum Desember 2024. Untuk saat ini, Bulog tengah berupaya menyelesaikan kontrak impor beras sekitar 300.000 ton dari sisa kuota 1,2 juta ton tersebut.

"Sehingga sisanya ada 900.000 ton lagi (yang belum terkontrak) dari total target 3,6 juta ton. Kami berharap semua bisa masuk sebelum Desember," kata dia, dilansir dari pemberitaan Antara, Sabtu (31/8/2024).

ADVERTISEMENT

Bayu menjelaskan beras impor itu nantinya akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), termasuk untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual Rp 12.500 per kilogram.

Ketersediaan beras saat ini sudah cukup aman. Belum lagi, Bulog memiliki stok beras sekitar 1,5 juta ton, termasuk dari serapan pengadaan beras dalam negeri yang kini sudah mencapai 900.000 ton.

"Kami melihat ada prospek untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri dalam satu sampai dua bulan ke depan, terutama pada September nanti," katanya.




(dai/dai)


Hide Ads