ASN Sumsel Bisa Beli Beras Premium di Bawah HET, Begini Caranya

Sumatera Selatan

ASN Sumsel Bisa Beli Beras Premium di Bawah HET, Begini Caranya

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Kamis, 22 Agu 2024 13:00 WIB
Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel dan Babel, Elis Nurhayatin
Foto: Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel dan Babel, Elis Nurhayatin (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya menekan laju inflasi dengan berbagai strategi. Salah satunya yakni dengan cara menyalurkan beras ke Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumatera Selatan.

Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel dan Babel, Elis Nurhayatin menyebut program penyaluran beras untuk ASN ini sudah diakomodir oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumsel. Penyaluran beras untuk ASN ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu, dengan harga jual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Bulog.

"Sekarang alokasinya sudah untuk Juli tapi penyaluran beras Januari kemarin merupakan alokasi dari Desember 2023 yang belum tersalurkan seluruhnya," ujarnya, Rabu (21/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Elis, program penyaluran beras ke ASN ini sebagai merupakan bentuk nyata dalam upaya meningkatkan serapan produksi dan daya jual beras dari petani Sumsel langsung dan bukan dari beras impor.

Penyaluran beras ke ASN bukan beras subsidi, dimana sebelumnya disebutkan penyaluran beras subsidi SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke ASN. Namun, Elis menegaskan penyaluran beras subsidi SPHP dengan beras ASN itu berbeda-beda.

ADVERTISEMENT

"Penyaluran beras ini bukan subsidi tetapi sistemnya murni business to business (transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan lain). Jadi penyaluran beras ini, ASN membeli langsung beras ke Bulog dan beras ini diakomodir oleh OPD dikomulatifkan (jumlah penyaluran beras)," terangnya.

Elis menyebut, penyaluran beras ke ASN diberikan dengan harga lebih murah dari harga pasar yakni Rp 14.110 per kilogram sementara HET sekarang Rp 14.900 per kilogram untuk beras premium.

"Penyaluran beras ke ASN ini adalah beras komersil. Sementara beras SPHP merupakan program bantuan langsung dari pemerintah untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan dan tujuannya untuk penyerapan beras dari petani langsung di Sumsel," imbuhnya.

Elis mengatakan Bulog mencatat penyerapan beras dari petani di Sumsel untuk ASN hingga Agustus 2024 sudah sebanyak 607 ton. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring panen beras di akhir Agustus hingga awal September ini.

Penyaluran beras ini dengan sistem business to business, serapan beras panen di Sumsel sekarang jumlahnya sekitar 43 ribu ton dari target serapan sebanyak 47 ribu ton hingga akhir 2024.

"Untuk penyaluran beras saat ini fokus ke Kabupaten/Kota di Palembang, OKI, Muara Enim, Lubuklinggau dan Musi Rawas," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, data ASN penerima beras komersil dari Bulog tercatat sebanyak 53.075 pegawai pemerintah dengan rincian 12 ribu ASN Pemprov Sumsel, 18 ribu ASN Palembang,lalu di Ogan Komering Ilir (OKI)sebanyak 6 ribu ASN, Muara Enim 6 ribu ASN, Lubuklinggau untuk 3 ribu pegawai serta di Musi Banyuasin (Muba) penyaluran ke 8 ribu ASN.

"Program ini dari 2019, jadi ketika petani panen, diserap dan disalurkan ke ASN," pungkasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads