Era tahun 1990-an, Kota Palembang punya dua tempat hits digandrungi muda mudi. Kedua tempat itu bernama Swalayan Dika dan Hero Mal.
Keduanya kini tinggal kenangan. Pernah tenar dan menjadi primadona tujuan wisata dan pusat belanja masyarakat Palembang, kedua tempat itu gulung tikar akibat tragedi kebakaran.
Swalayan Dika Seketika Hilang Pamor
Swalayan Dika ini terletak di Jalan Beringin Janggut II, Palembang. Pada era 1990-an. Swalayan Dika yang memiliki bangunan tiga lantai ini terkenal tempat usaha konveksi dan pembelanjaan yang menjadi favorit warga Palembang untuk menjahit baju dan membeli pakaian di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah kebakaran yang terjadi ketiga kalinya tahun 2006 swalayan Dika sempat tutup dan bangkrut.
Swalayan Dika sempat direnovasi tahun 2008 dan kembali buka namun karena tutup selama dua tahun membuat swalayan ini kehilangan pelanggan dan sepi.
![]() |
Swalayan Dika Palembang kini hanya tersisa 1 lantai yang masih aktif digunakan pedagang yang menjual handphone dan penjahit baju serta tempat penjualan bingkai foto.
Andre salah satu pedagang handphone mengeluhkan penghasilannya yang hanya mampu bertahan karena sepinya pengunjung ke Dika.
"Dika ini tidak seramai dulu sebelum kebakaran 2006 Dika ini menjadi pusat perbelanjaan masyarakat, namun sejak kebakaran itu, Dika mengalami kehilangan pelanggan," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (27/6/2024).
Hero Mal dan Kenangan
Nasib serupa dialami Hero mal Palembang yang berada di Kecamatan Bukit Kecil, Komplek Ilir Barat Permai (IBP). Pusat perbelanjaan itu bangkrut akibat kebakaran.
Era 1990-an, Hero mal ini tempat ngumpulnya remaja-remaja gaul yang hanya ingin menikmati hiburan nonton cinema 21 dan bermain bom-bom car namun sekarang nama Hero mal ini tinggal kenangan. Karena mengalami kebakaran pada awal tahun 2000-an.
Di lokasi yang dulunya gedung Hero mal, namun sekarang kosong dan tutup gedung itu sempat dibuka tempat makan, namun sekarang tutup kembali.
![]() |
Salah satu warga sekitar Hero mal, Rara mengatakan dia mengingat saat masa kecil tahun 1990-2002 an masih sempat menikmati hiburan bermain bom-bom car di Hero mal.
"Waktu dulu tahun 2002 kalau nggak salah terakhir ke Hero mal sama ayah dan ibu untuk bermain bom-bom car, di Hero mal itu dulu lengkap semuanya ada mal keren lah saat tahun 1990-an semua remaja pasti ke situ," katanya.
(mud/mud)