Internasional Plaza (IP) mal legend di Palembang yang masih berdiri hingga saat ini meski pengunjung tidak seramai dulu. Berdiri pada tahun 1992, IP mulai berangsur bangkit setelah diterpa isu akan kolaps dan dijual.
IP yang terletak di pusat kota Palembang, tepatnya di Jalan Letkol Iskandar, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1 ini masih dihuni sejumlah tenant besar seperti Matahari dan Bioskop 21. Ada pula restoran cepat saji dan kedai minuman. Tenants tersebut terus bertahan meski pungunjung tidak ramai seperti tahun 90-an dulu.
Saat ini IP dipenuhi dengan counter HP dan servis HP. Meski begitu, menurut GM IP Rio Adrianto, pihaknya mulai berbenah dengan renovasi secara bertahap tanpa merubah icon IP sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk renovasi butuh biaya yang besar, jadi kita bertahap untuk merenovasi IP namun tidak merubah bentuk asli IP itu sendiri. Ke depan akan ada sejumlah tenant nasional yang akan masuk ke IP dan ini diharapkan dapat menambah trafik pengunjung ke IP dan income," ujarnya.
Disinggung mengenai isu IP kolaps dan akan dijual, Rio menegaskan bahwa itu tidak benar. Karyawan yang bekerja di IP pun tergolong karyawan organik dan bukan melalui outsourcing.
"Isu tersebut juga membuat investor dari luar atau tenant nasional mundur karena isu tersebut. Tapi kita buktikan tidak ada IP yang akan dijual kita masih bertahan dan terus berjuang agar IP kembali bangkit seperti dulu," tegasnya.
"Sejak IP dibuka hingga saat ini karyawannya pun masih ada kita tidak ada yang outsourcing. Bahkan nanti akan ada yang pensiun," sambungnya.
Sementara itu, Manager Operasional IP Billy mengatakan saat ini IP memanggil konsultan untuk renovasi tanpa mengubah bentuk asli IP. Renovasi ini dilakukan agar IP bisa bersaing dengan mal lain yang lebih besar dan lebih baru.
"Kita mungkin konsepnya lebih ke anak muda yang banyak tempat nongkrong yang asik dengan banyak tenant-tenant makanan juga. Sama seperti dulu yang jadi tempat anak muda nongkrong," katanya.
(des/des)