Dulu Taman Satwa Primadona, Begini Kondisi Punti Kayu Palembang Saat Ini

Sumatera Selatan

Dulu Taman Satwa Primadona, Begini Kondisi Punti Kayu Palembang Saat Ini

Rio Rhoma Dhani - detikSumbagsel
Sabtu, 22 Jun 2024 12:00 WIB
Destinasi wisata Punti Kayu di Palembang.
Foto: Pintu masuk destinasi wisata Punti Kayu di Palembang.(Rio Rhoma Doni)
Palembang -

Taman Wisata Alam Punti Kayu yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) masih beroperasi saat ini. Namun, kondisinya tak seperti dulu. Taman ini kini minim pengunjung. Sejumlah fasilitasnya pun tampak kurang terawat.

Belasan tahun yang lalu, Punti Kayu dikenal sebagai taman satwa atau kebun binatang yang menarik perhatian wisatawan. Ada beragam hewan yang bisa ditemui pengunjung di area satwa.

Selain itu, ada wahana kolam renang untuk pengunjung yang harga masuknya cukup terjangkau. Ada pula wahana permainan air, seperti perahu naga, perahu bebek dan lainnya yang bisa disewa pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelusuran detikSumbagsel, Punti Kayu Palembang tak lagi memelihara satwa atau hewan dilindungi sejak 2014. Buaya dan gajah yang pernah menghuni Punti Kayu ditarik BKSDA pada 2015. Saat ini tinggal burung dan monyet yang masih bisa dilihat dan ditemui pengunjung yang datang ke Punti Kayu.

Kondisi Taman Wisata Alam Punti Kayu minim pengunjung. Hal itu diduga karena kondisi saat ini belum kembali normal imbas COVID-19. Padahal sebelum-sebelumnya tempat wisata tersebut selalu penuh dengan pengunjung setiap weekend dan libur sekolah. Jumlahnya pun mencapai ribuan orang dalam satu hari. Saat ini hanya ada ratusan orang saja yang datang pada akhir pekan.

ADVERTISEMENT

Salah satu wahana kolam renang di Punti Kayu Palembang yang tak lagi terawat.Salah satu wahana kolam renang di Punti Kayu Palembang yang tak lagi terawat. Foto: Rio Rhoma Doni

Pantauan detikSumbagsel di lokasi, beberapa wahana dalam kondisi kurang terawat. Bukan hanya bekas penangkaran satwa, wahana kolam renang pun sudah lama tak terpakai. Termasuk spot-spot foto Instagramable yang disediakan pengelola terbengkalai, tak lagi seindah dulu.

"Iya sekarang sepi (pengunjung) sejak COVID melanda sampai saat ini, semakin hari semakin merosot juga jumlah pengunjungnya," kata petugas Punti Kayu Palembang, Annisa Galuh saat di wawancarai detikSumbagsel, Jumat (21/6/2024).

Sebelum COVID-19 melanda, Annisa mengatakan jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai ribuan orang per hari. Namun saat ini hanya berkisar 300 orang per hari pada saat weekend.

"Dulu bisa sampai ribuan orang yang datang kadang bisa macet di sini, tapi sekarang sepi. Hari biasanya kadang cuma puluhan orang dan kalau weekend bisa sampai 300 orang tapi itu jauh banget dari beberapa tahun lalu yang bisa sampai ribuan orang," tuturnya.

Taman Wisata Alam Punti Kayu, PalembangTaman Wisata Alam Punti Kayu saat masih memiliki beragam wahana wisata. Foto: RedDoorz/Istimewa

Penurunan drastis jumlah pengunjung diperkirakan karena harga tiket serta taman hewan yang dulunya menjadi daya tarik saat ini sudah tidak ada lagi. Annisa menjelaskan, harga tiket di hari biasa Rp 20 ribu untuk orang dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak. Harga weekend naik Rp 5 ribu per orang.

"Sementara itu hewan-hewan yang dilindungi dari tahun 2015 sudah tidak ada sudah dikembalikan ke BKSDA Sumsel. Tapi untuk hewan seperti domba kelinci, ayam, burung dan monyet masih ada. Banyak wisatawan yang bertanya soal hewan-hewan itu," ujarnya.

Punti Kayu yang terletak di Jalan Kolonel H Burlian, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang itu memiliki lahan seluas 50 hektare yang dipenuhi pohon pinus. Inilah yang masih menjadi daya tarik Punti Kayu.

Area pameran hewan kini kosong di Punti Kayu.Area pameran hewan kini kosong di Punti Kayu. Foto: Rio Rhoma Doni

Annisa menjelaskan, berbagai upaya sudah dilakukan pengelola untuk mengembalikan eksistensi wisata tersebut. Di antaranya dengan melakukan beberapa inovasi seperti outbound dan camping selain wisata alam agar menjadi nilai plus.

"Harapannya semoga wisata alam Punti Kayu tidak terlupakan oleh masyarakat, karena saat ini bukan lagi tentang hewan-hewannya tapi tentang wisata alamnya karena posisinya di tengah kota dan di sini masih banyak pohon dan masih asri dan bisa dijadikan tempat rekreasi bagi keluarga saat berlibur," tutupnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads