Kinerja Perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga kuartal I 2024 menunjukkan angka positif. Selain aktivitas ekonomi masyarakat tercatat baik, inflasi terkendali, dan kinerja sektor eksternal yang terus mencatatkan surplus neraca perdagangan.
Kondisi tersebut tercermin dari indikator konsumsi antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sumsel tetap berada di level optimis, kredit konsumsi terus menunjukkan tren peningkatan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Maret 2024 tumbuh positif. Inflasi di Sumsel Bulan Maret 2024 sebesar 3,24% (yoy), 0,25 (mtm), dan 0,18 (ytd).
Neraca perdagangan Sumsel secara kumulatif surplus sebesar USD 734,10 juta. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung Ferdinan Lengkong mengatakan kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel berjalan on track.
"Realisasi pendapatan negara sebesar Rp 4,18 triliun (18,89%) dari target, yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 3,33 triliun, penerimaan bea & cukai sebesar Rp 64,92 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 782,83 miliar," kata dia dari keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Kamis (2/5/2024)
Realisasi belanja negara sebesar Rp 10,39 triliun (20,04% dari pagu), dengan rincian realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 3,74 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp 6,65 triliun.
Ferdinan menjelaskan, APBN di wilayah Sumsel mencerminkan kinerja yang semakin optimal, tetap solid menjaga perekonomian. Sementara dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 3,33 triliun, terealisasi 17,06% dari target.
"Perkembangan penerimaan pajak tahun 2024 dari bulan Januari, Februari, dan Maret memiliki kecenderungan pertumbuhan yang meyakinkan yaitu Rp 1,28 triliun, Rp 2,34 triliun, dan Rp 3,33 triliun dengan capaian kumulatif terhadap APBN sebesar 6,5%, 12%, dan 17,1%. Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp 2,12 triliun, PPN Rp 1,16 triliun, PBB & BPHTB Rp 20,25 miliar, dan pajak lainnya Rp 35,52 miliar," jelasnya.
Penerimaan Bea dan Cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp 64,92 miliar atau 17,14% dari target.
"Normalisasi harga komoditas unggulan menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan bea dan cukai. Penerimaan bea dan cukai tersebut terdiri dari Bea Masuk Rp 46,37 miliar, Bea Keluar Rp 18,51 miliar, dan Cukai Rp 35,36 juta," kata dia.
PNBP wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 782,83 miliar atau terealisasi 35,28% dari target. Secara total PNBP Sumsel tumbuh sebesar 8,14% (yoy). Besaran PNBP tersebut terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum Rp 533,98 miliar, dan pendapatan PNBP lainnya Rp 248,84 miliar, (termasuk pendapatan Aset, Lelang dan Piutang Rp 16,03 miliar).
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sumsel, Rahmadi Murwanto mengatakan belanja negara menunjukkan kinerja yang meningkat dalam rangka peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur,dan perlindungan sosial. Belanja K/L wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp 3,74 triliun atau 18,48% dari pagu dan tumbuh sebesar 61,57% (yoy). Belanja K/L tersebut terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp 1,49 triliun, belanja barang Rp 1,64 triliun, belanja modal Rp 0,61 triliun, dan belanja bansos Rp 1,31 miliar.
Kinerja penyaluran transfer ke daerah (TKD) menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Maret 2024 sebesar 17,60% (yoy), tercatat Rp 6,65 triliun atau 21,03% dari pagu atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,43%.
Rahmadi menjelaskan hal tersebut didorong karena pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp1,46 triliun atau 14,71% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp3,44 triliun atau 25,74% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp 985,58 miliar atau 23,18% dari pagu, serta percepatan penyaluran Dana Desa akseleratif dengan mencatatkan Rp 755,06 Miliar hingga Maret 2024.
"Karenanya memang perekonomian di wilayah Sumsel pada triwulan I 2024 terjaga positif. Kinerja APBN Wilayah Sumsel terus dioptimalkan untuk mendukung agenda pembangunan, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sumsel," pungkasnya.
(dai/dai)