Di tengah kenaikan harga sejumlah bahan pokok, para pengusaha kue kering di Bandar Lampung harus memutar otak. Mereka terpaksa membatasi produksi berdasarkan preorder untuk tetap mempertahankan bisnisnya.
Hasan Kurniawan, pemilik usaha kue kering di Kelurahan Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur ini mengaku tak berani memproduksi kue kering besar-besaran seperti biasa, dikarenakan kenaikan harga bahan pokok.
"Untuk tahun ini kita tunggu orderan yang masuk dulu, jadi kita nggak mau sembarangan karena memang kondisi banyak bahan yang mengalami kenaikan harga," kata Hasan kepada detikSumbagsel, Selasa (19/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski begitu, Hasan memastikan kualitas kuenya tidak menurun. Dia tidak mengurangi bahan atau menaikkan harga penjualan.
"Nggak, kita nggak berani untuk mengurangi bahan-bahannya, kita juga nggak naikkan harganya meskipun keuntungan tidak besar karena yang terpenting kita tetap pada kualitas kita, kita tetap jual per toples nya Rp 35 ribu," ungkap dia.
Selain menerapkan pemesanan lebih dulu, Hasan juga membatasi jenis kue yang diproduksi. Tahun sebelumnya, dia masih memproduksi jenis kue basah dan kue kering. Namun untuk tahun ini, kue basah terpaksa ditiadakan.
"Tahun ini kue kering aja, nggak berani kita main kue basah. Kue kering yang kita produksi itu putri salju, nastar, kastangel, lidah kucing, mawar serta tenteng kacang," jelasnya.
Hasan pun mengaku tetap bersyukur karena orderan kue masih terus masuk, walau jumlahnya diakui tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
"Iya bersyukur aja masih ada yang masuk orderannya, tapi memang jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang jauh menurun," ucap Hasan.
(des/des)