Toko Kurma di Palembang Pastikan Tak Jual Produk dari Israel

Sumatera Selatan

Toko Kurma di Palembang Pastikan Tak Jual Produk dari Israel

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Selasa, 12 Mar 2024 21:02 WIB
Toko kurma di Palembang
Toko kurma di Palembang. Foto: Welly Jasrial Tanjung/detikcom
Palembang -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar pelaku usaha tidak menjual produk-produk dari Israel. Termasuk kurma yang kerap dijadikan menu berbuka selama bulan Ramadan.

Pantauan detikSumbagsel, sejumlah toko kurma di Palembang menjamin tidak menjual kurma dari Israel. Salah satunya Toko Al Balad di Jalan Srijaya Negara, Bukit Besar.

"Toko kami tidak menjual kurma Israel. Kami menjual kurma dari Madina, Palestina, Arab Saudi, dan Mesir," tegas May, karyawan dari toko tersebut ketika didatangi detikSumbagsel, Selasa (12/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut May, tanpa imbauan MUI pun toko tempatnya bekerja tidak menjual produk kurma dari Israel. Toko Al Balad menjual berbagai jenis kurma. Yang paling laris ada Sukari dan Ajwa.

Ramainya pembeli sudah terasa sejak sepekan menjelang Ramadan. Penjualan diakui meningkat 50-70 persen.

ADVERTISEMENT

"Kurma banyak diburu pembeli itu jenis Sukari berat 500 gram, Bam Humaira berat 500 gram, dan kurma Ajwa berat 500 gram. Paling best seller itu Sukari dan Ajwa. Kalau Sukari mungkin murah dan juga banyak dibeli buat dibagi-bagi," lanjut May.

Hal serupa terjadi di Toko Delta Kurma. Weni sang pemilik mengatakan kurma yang paling banyak dicari di tokonya ada tiga jenis. Yakni Ajwa, Sukari, dan Medjool.

"Saat Ramadan orang biasa beli sampai 8 kilogram karena untuk dibagi-bagi pada keluarga," kata Weni.

Dia pun menegaskan tempatnya tidak menjual kurma dari Israel. Di antara produk yang best seller, ada kurma dari Palestina.

"Kami tidak menjual produk kurma Israel meski ada merek yang sama yakni kurma Medjool. Tapi kami menjual kurma Medjool produk Palestina," jelasnya.




(des/des)


Hide Ads