Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat inflasi atau kenaikan harga pangan di tahun 2023 stabil di angka 3,17 persen. Penyumbang inflasi tertinggi berasal dari bawang merah dan tomat.
"Pada Desember 2023 kemarin harga bawang merah dan tomat cukup tinggi mengalami perubahan harga 12,1 persen dan andil terhadap inflasi 0,046 persen," kata Kepala BPS Sumsel Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya, harga bawang merah dan tomat mengalami lonjakan yang cukup tinggi dikarenakan kurangnya pasokan. Selain itu, ditambah dengan perayaan Natal dan tahun baru adanya peningkatan konsumsi oleh masyarakat.
"Sementara untuk harga cabai merah dan rawit mengalami penurunan," ujarnya.
Inflasi Sumsel pada 2023 di angka 3,17 persen berasal dari gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Palembang dan Lubuklinggau sebesar 0,15 persen secara month to month (MTM) dengan perbandingan angka tersebut jauh lebih rendah dari November 2023.
"Inflasi November 2023 sebesar 0,54 persen, lebih rendah dibanding Desember tahun sebelumnya sebesar 0,48 persen. Artinya kita berhasil mengendalikan inflasi di Desember 2023 meski bersamaan dengan momen Nataru," ujarnya.
Secara data MTM, kelompok penyumbang terbesar inflasi Sumsel berasal dari bahan makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 0,26 persen dengan andil 0,08 persen.
"Kemudian disusul kelompok transportasi dengan perubahan indeks sebesar 0,47 persen dan andil inflasi 0,05 persen. Sedangkan untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,19 persen dengan andil 0,01 persen," jelasnya.
(csb/csb)