Pendapatan Negara di Sumsel Teralisasi 95,79% dari Target, Ini Rinciannya

Sumatera Selatan

Pendapatan Negara di Sumsel Teralisasi 95,79% dari Target, Ini Rinciannya

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Rabu, 27 Des 2023 23:59 WIB
Uang Rupiah Baru
Foto: Muhammad Ridho
Palembang -

Pendapatan Negara di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) sampai dengan 30 November 2023 terealisasi 95,79% dari target. Angka tersebut menunjukkan kinerja yang optimal tumbuh positif 18,46% dibanding tahun sebelumnya.

Pendapatan negara ini terdiri dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Sumsel menunjukkan kinerja yang semakin optimal. Pendapatan negara tumbuh positif dalam mendukung perekonomian Sumsel supaya tetap terjaga solid," ujar Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wilayah Sumsel, Rahmadi Murwanto dalam keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Rabu (27/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan realisasi penerimaan pajak secara year on year (yoy) naik sebesar 18,07% yang berasal dari sektor penerimaan pajak serta penerimaan kepabeanan dan cukai. Sementara pendapatan dari PNBP juga bertumbuh positif sebesar 10,72%.

Menurutnya, operasi gabungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Sumsel tahun 2023 berpotensi masuk sektor rill dengan angka Rp 38,07 triliun. Untuk aktivitas keuangan, pemerintah mencatat adanya ekspansi sebesar Rp 1,72 triliun.

ADVERTISEMENT

Rahmadi mengungkap belanja negara di Sumsel sampai dengan 30 November 2023 telah terealisasi sebesar 83,31% dari pagu. Sementara itu, belanja pemerintah pusat bertumbuh positif sebesar 14,45% dari tahun sebelumnya.

Penerimaan pajak Januari-November 2023 tumbuh sebesar 8,4%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik hingga triwulan III 2023 di Sumsel sebesar 5,14%.

"Kami yakin realisasi penerimaan pajak optimis akan tercapai. Dilihat dari belanja pemerintah meningkat, ekonomi juga masih tumbuh positif, lalu pencairan pembayaran PBB," katanya.

Untuk kepabeanan dan cukai, pihaknya menerima sebesar Rp 274,28 miliar. Angka tersebut hampir mencapai target APBN dengan angka 99,83%. Pertumbuhan pada penerimaan cukai juga mengalami pertumbuhan pesat sebesar 1.244% (yoy). Hal ini didapatkan dari hasil penindakan rokok ilegal.

Rahmadi menambahkan bahwa realisasi bea masuk dan keluar turut mengalami peningkatan. Bea masuk meningkat sebesar 107,15% sedangkan bea keluar sebesar 32,58% (yoy).

Dia menerangkan PNBP juga bertumbuh positif dengan mencapai angka Rp 2,424 triliun. Angka tersebut menjadikan PNBP tahun ini sukses melampaui target APBN mencapai 116,1%.

"PNBP yang tercatat asalnya dari Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) dan PNBP Sumber Daya Alam (SDA). Selain itu ada juga PNBP Aset, Lelang, serta Piutang Negara dan juga PNBP lainnya," jelasnya.

Untuk APBN wilayah Sumsel pada akhir tahun 2023, pihaknya memproyeksikan pendapatan negara akan melampaui target sebesar 107,65%. Sedangkan belanja negara diproyeksikan akan mencapai 94,62% dari target.

Selain itu, Rahmadi juga menilai kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel tetap optimal.

"Kinerja APBD Sumsel tetap optimal. Sebagian besar tumbuh positif seperti belanja daerah, pembiayaan daerah, dan juga penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah," jelasnya.

Rahmadi merinci bahwa belanja daerah tumbuh positif 10,10% (yoy). Kemudian, pembiayaan daerah tumbuh 11,68% (yoy) dan terealisasi jauh melampaui target dengan mencapai 492,67%.

Penerimaan pembiayaan daerah tumbuh 14,12% sedangkan pengeluarannya juga tumbuh sebanyak 29,11%. Sementara itu, tambahnya, pendapatan daerah terealisasi 79,64% dari target.

Mengenai inflasi, Rahmadi mengklaim bahwa perkembangan inflasi di Sumsel terkendali. Pihaknya juga akan fokus dalam penanganan, khususnya terhadap beras dan cabai sebagai komoditas dominan yang memengaruhi inflasi.

Untuk neraca perdagangan sumsel, tercatat adanya surplus sebesar USD 116,52 juta. Angka tersebut menjadi angka surplus paling sedikit sepanjang tahun 2023. Sementara itu, surplus neraca perdagangan di wilayah Sumsel menyentuh angka USD 4,1 miliar terhitung dari Januari hingga November 2023.

Ekspor Sumsel November 2023, katanya, tercatat sebesar USD 464,60 juta. Sedangkan impor sebesar USD 348,08 juta, meningkat drastis dari bulan sebelumnya yang hanya USD 145,14 juta.

Dia menyebut pertumbuhan ekonomi di Sumsel hingga 30 November 2023 positif terjaga dengan baik. Berbagai indikator perekonomian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi juga masih terjaga.

"Pertumbuhan ekonomi di Sumsel bisa kita lihat dari aktivitas konsumsi, produksi dan investasi itu terjaga dengan baik. Tren pertumbuhannya juga solid dan kontribusinya besar terhadap ekonomi, baik di Sumsel maupun nasional," tukasnya.




(dai/dai)


Hide Ads