Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan (Sumsel), Ruzuan Effendi memastikan stok cabai dan bawang di Sumsel aman hingga tahun baru. Dengan adanya stok tersebut, tidak akan ada kelangkaan.
"Aman semuanya. Aman dalam artian gini bahwa kita tidak akan kelangkaan. Di mana kita juga kemarin sudah panen," katanya saat dihubungi detikSumbagsel, Kamis (21/12/2023).
Dia mengatakan bahwa pada akhir bulan ini ada 100 hektare lahan cabai di Desa Harisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI) akan panen, dan diharapkan dapat memenuhi stok cabai sehingga kebutuhan tercukupkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 100 hektare yang panen walaupun itu buah akhir. Nah kita harapkan akhir bulan ini tuh mereka (petani) selesai panen otomatis kebutuhan kita cukup," jelasnya.
Ruzuan juga meminta masyarakat untuk tidak panik karena stok cabai dan bawang tidak akan mengalami kekurangan.
"Karena itu kami sampaikan kepada masyarakat jangan panic buying. Jangan takut enggak ada barang, jangan takut kekurangan barang, harus belanja bijak sehingga kita memang memenuhi kebutuhan kita tidak berlebih," ujarnya.
Selain stok cabai dan bawang yang aman, untuk stok beras juga aman. Sementara, untuk harga telur dan daging sapi cukup stabil.
Ruzuan menegaskan bahwa tidak ada pengaruhnya Natal dan tahun baru terhadap stok dan harga stok cabai, bawang, beras, telur dan daging sapi.
"Tidak hanya bawang dan cabai saja, telur kita cukup berlebih, beras juga apalagi kita lumbung pangan, harga daging cukup stabil tidak ada pengaruhnya dengan Nataru," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa harga cabai sudah mengalami penurunan sejak 2 minggu yang lalu yakni berkisar Rp 60 ribu. Sementara, harga bawang merah mengalami kenaikan Rp 40 ribu.
"2 minggu yang lalu cabai per kilogram bisa sampai Rp 100.000 kemudian sekarang sudah Rp 60.000. Seminggu yang lalu harga bawang masih di harga Rp 30.000 hingga Rp 35.000 tapi sekarang sudah Rp 40.000," jelasnya.
(csb/csb)