Cek Stok Pangan di 3 Pasar, Satgas Pangan Sumsel Sebut Harga Mulai Stabil

Sumatera Selatan

Cek Stok Pangan di 3 Pasar, Satgas Pangan Sumsel Sebut Harga Mulai Stabil

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 14 Des 2023 22:33 WIB
Satgas Pangan Sumsel tinjau Pasar Cinde Palembang.
Foto: Reiza Pahlevi/detikcom
Palembang -

Satuan Tugas Pangan Provinsi Sumatera Selatan atau Satgas Pangan Sumsel mengecek harga dan stok pangan di 3 pasar tradisional Kota Palembang. Pengecekan bahan pokok itu dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tinggal hitungan hari.

Ketiga pasar yang didatangi yakni Pasar Km 5, Pasar Lemabang, dan Pasar Cinde. Satgas Pangan sebelumnya juga sudah mengecek beberapa gudang penyimpanan bahan pangan, seperti Bulog dan lainnya.

"Hasil pengecekan kami di Bulog dan beberapa gudang lain, ketersediaan bahan pangan sampai selesainya Nataru mencukupi. Pengecekan kami ke sejumlah pasar mengenai harga juga masih stabil dan stok mencukupi," ujar Barly Ramadhany, Ketua Tim Satgas Pangan Sumsel di Pasar Cinde, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari tiga pasar yang dikunjunginya masih ada beberapa harga bahan pangan yang masih tinggi. Meski begitu, harganya berangsur turun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.

"Pada beberapa pasar (harganya) masih tinggi, seperti Km 5 dan Cinde ada kenaikan sedikit, tidak seluruh bahan pangan naik," katanya.

ADVERTISEMENT

Seperti harga gula yang dijual Rp 17 ribu per kg, cabai merah keriting Rp75 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp 80 ribu per kg, beras medium Rp 13 ribu per kg dan beras premium Rp 15 ribu per kg.

"Dua minggu terakhir, harga cabai sempat tembus Rp 120 ribu per kg, tapi sekarang sudah turun menuju stabil," jelasnya.

Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum menemukan adanya kasus penimbunan bahan pokok di Sumsel. Termasuk soal laporan dari berbagai pihak terkait hal tersebut. "Sejauh ini masih aman, belum ada kasus penimbunan," ungkapnya.

Kepala Biro Perekonomian Sumsel, Hengky Putrawan mengungkapkan, harga kebutuhan pokok seperti cabai saat ini sudah mengalami penurunan. Ia mengimbau masyarakat tidak panic buying dan belanja sesuai kebutuhan.

"Jangan panic buying, karena bisa berdampak pada peningkatan inflasi. Belanja apa adanya sesuai kebutuhan di rumah," ungkapnya.

Upaya menekan inflasi yang telah dilakukan Pemprov Sumsel diantaranya adalah dengan gerakan pangan murah dan pasar murah. Upaya itu bekerjasama dengan Bulog dan pihak lain.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Mohammad Alexander mengungkapkan, stok beras yang ada di gudang Bulog untuk meng-cover dua provinsi mencapai 11.500 ton. Stok itu cukup untuk memenuhi kebutuhan 3-4 bulan ke depan.

"Kita akan terus suplai beras SPHP agar tidak hanya tersedia di pasar tradisional tapi juga tersedia di tingkatan kios atau pengecer. Termasuk untuk kegiatan pasar murah bekerjasama dengan pemda," jelasnya.

Alex menyebut, stok Bulog untuk sejumlah barang komersil seperti minyak goreng, tepung terigu, gula dan daging sapi masih mencukupi untuk menghadapi Nataru nanti. "Kita juga mengimbau masyarakat tidak panic buying, karena stok kita masih cukup," tukasnya.




(dai/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads