Cabai di Palembang Mahal Lagi Usai Harga Turun, Konsumen: Kayak Kena Prank

Sumatera Selatan

Cabai di Palembang Mahal Lagi Usai Harga Turun, Konsumen: Kayak Kena Prank

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 21 Nov 2023 14:32 WIB
Pedagang cabai di Palembang.
Foto: Welly Jasrial Tanjung/detikcom
Palembang -

Harga cabai di pasar tradisional kembali lagi mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg). Padahal sudah hampir sepekan terakhir, harga cabai sempat turun menjadi Rp 85 ribu per kg. Kondisi itu membuat konsumen mengeluh

"Kayak kena prank, kemarin beli di harga Rp 75 ribu per kg. Hari ini sudah naik lagi jadi Rp 100 ribu per kg," ujar Sam, pemilik warung nasi di Kantin Gubernur Sumsel kepada detikSumbagsel, Selasa (21/11/2023).

Menurut dia, harga cabai yang tidak stabil itu berefek menurunnya keuntungan penjualan makanan. Apalagi, bukan hanya harga cabai yang naik, namun sejumlah bahan pangan lain juga ikutan naik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya menaikkan harga jual makanan, konsumen protes. Jadi kita bingung, antara menaikkan harga atau memilih pendapatan yang menurun," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan, Ruzuan Effendi mengatakan, harga cabai sempat turun pada kisaran Rp 70 ribu-Rp 80 ribu, namun terhitung hari ini memang terpantau kembali naik menjadi Rp 100 ribu.

ADVERTISEMENT

"Naik lagi per Selasa (21/11), memang kondisinya belum normal karena harga semestinya kisaran Rp 30 ribu-Rp 40 ribu," ujar Ruzuan.

Dia menyebut dari hasil cek lapangan di Pasar Lemabang, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah dijual Rp 100 ribu per kg. Ruzuan menilai, fluktuasi harga cabai ini disebabkan oleh menurunnya produksi cabai di Sumsel. Terlebih karena pengaruh el nino.

"Karena puncak panen cabai di Sumsel sudah lewat. Oktober kemarin puncaknya," kata dia.

Dia menjelaskan, beberapa wilayah di Sumsel yang menjadi sentra cabai adalah Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Iir (OKI), Lubuklinggau dan Pagar Alam. Saat ini pun, produksinya mengalami penurunan karena kondisi cuaca.




(Dwi Apriani/des)


Hide Ads